Catatan Ramadhan (14): Dulu Berjumpa, Kini Berpisah


Ajal, tidak ada yang tahu.

Andai tiap orang tahu kapan hidupnya di dunia akan berakhir, tentu dia akan berjaga-jaga ketika dia sudah hampir tiba di pengujung usianya.

Namun, betapa pemurahnya Allah.

Dia berikan kita pelajaran dari kematian orang-orang di sekeliling kita.

Lima tahun lalu, kita masih bercengkerama dengan Ayah sepanjang buka puasa.
Tahun ini, yang tersisa hanya kenangan.

Tiga tahun lalu, kita masih menjumpai status facebook sahabat karib kita.
Tahun ini, akun itu masih tetap sama seperti tiga tahun lalu, karena pemiliknya telah tiada.

Tahun lalu, kita masih bertegur sapa dengan tetangga kita.
Tahun ini, dia tidak lagi ada.

Ajal tidak akan mundur dan tidak akan maju.

وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 11)

Kematian orang lain adalah pengingat bagi diri kita.
Kematian kita kelak adalah pengingat bagi orang lain.

Manfaatkan kesempatan emas bulan Ramadan ini. Mohon ampun sebanyak-banyaknya kepada Allah Ta’ala. Kumpulkan pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal setelah kematian.

Barakallahu fikum.


Disusun oleh Redaksi WanitaSalihah.Com
Artikel WanitaSalihah.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.