Doa Adalah Obat


Doa dapat menolak musibah

Doa termasuk obat yang sangat bermanfaat sekaligus musuh bagi bencana. Ia akan memerangi, mengobati, mencegah, menghilangkan atau mengurangi bencana yang menimpa. Do’a merupakan senjata kaum Mukminin.

Al-Hakim meriwayatkan dalam kitab al-Mutadrak (I/492), juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la (439), Ibnu ‘Adi (VI/2181), Al Qudha’i dalam Musnad asy-Syihaab (no.143) dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الدعاء سلاح المؤمن وعماد الدين ونور السموات والأرض

“Doa adalah senjata kaum mukminin dan tiang agamanya, serta cahaya langit dan bumi.”

Ketika bersanding dengan musibah, doa mempunyai tiga kondisi sebagai berikut:

1. Doa lebih kuat dibandingkan musibah. Maka dari itu doa mampu mencegah terjadinya musibah.

2. Doa lebih lemah daripada musibah. Akibatnya doa terkalahkan sehingga musibah menimpa orang yang bersangkutan. Akan tetapi doa dapat meringankan musibah tersebut meskipun hanya sedikit.

3. Satu sama lain saling menyerang dan saling menghilangkan.

Al-Hakim meriwayatkan dalam Al Mustadrak (I/492) dari Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda:

“Sikap waspada tidak mampu menolak takdir. Doa akan memberikan manfaat kepada hal-hal yang telah terjadi dan belum terjadi. Pada saat musibah itu turun, doa segera menghadapinya. Keduanya lantas saling bertarung hingga hari kiamat.”

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل، فعليكم عباد الله بالدعاء

“Doa akan memberikan manfaat terhadap apa yang telah terjadi. Maka hendaklah kalian berdoa, wahai hamba-hamba Allah.” (Al-Hakim dalam Al Mustadrak (I/493), at-Tirmidzi (no. 3548))

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak ada yang dapat menolak takdir, kecuali doa. Tidak ada pula yang dapat menambah usia, kecuali kebajikan. Sesungguhnya seseorang itu benar-benar akan terhalang dari rizkinya karena dosa yang ia kerjakan.”

(HR.At-Tirmidzi (no. 3370), Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 658), Ahmad (II/442 dan 477), al-Hakim (I/491) dan al-Baihaqi dalam al-Da’awaatul Kabiirah (hlm. 22).

Allah ta’ala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Rabb kalian berkata; Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah/berdoa kepada-Ku pasti akan masuk Jahannam dalam keadaan hina.” (Qs. Ghafir: 60)

***
Disalin dari buku: Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’, Karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Penerbit: Pustaka Imam Asy-Syafi’i

WanitaSalihah.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.