Jangan Biarkan Taubat Tertunda


taubat

Seorang muslim pasti pernah jatuh ke dalam dosa dan kesalahan. Karena dia bukan pribadi yang terbebas dari dosa dan kesalahan.

Meskipun demikian, dia tidak boleh menjadikan kekurangannya sebagai alasan untuk menunda taubat.

Dinyatakan dalam hadis,

كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّا ٕ ٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

“Setiap Bani Adam mempunyai kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.” (HR.Ahmad, at-Tirmidzi dan yang lainnya, sanadnya hasan)

Jatuh dalam dosa merupakan hal yang lumrah bagi setiap muslim, bagaimanapun tinggi kedudukannya dan meskipun imannya telah bersarang dan menerangi hatinya. Karena ia adalah hamba yang tidak maksum. Namun ketika seseorang tergelincir dalam dosa, hendaklah ia segera bangkit dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Begitu pula bila dijumpai ada diantara temannya yang berbuat dosa, hendaklah dia menolong agar segera bertaubat, tidak menyiarkan kesalahannya atau sangat keras mengingkari perbuatannya hingga memboikotnya. Itu adalah perbuatan yang tidak dibenarkan. Karena taubat adalah penghapus dosa. Orang yang bertaubat dari dosa laksana orang yang tidak mempunyai dosa.

Jika kesalahannya menyangkut orang lain, maka hendaknya ia memberikan toleransi, memaafkan dan memohonkan ampun untuknya kepada Allah Ta’ala. Inilah wujud nyata dari persaudaraan sesama muslim.

Semoga bermanfaat.

Disarikan dari buku “Hikmah Kisah-kisah Dalam Al Qur’an” (Jilid 2), Dr.Abdul Karim Zaidan, Darus Sunnah, Jakarta timur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.