Nasihat Menjelang Tidur


kasih sayang orang tua

Sudah umum diketahui, jelang tidur merupakan momen tepat bagi orang tua untuk lebih dekat dengan anak. Dalam hal ini, anak yang belum mencapai usia baligh. Pada usia tersebut, biasanya anak-anak suka dibacakan cerita menjelang tidur.

Menjelang tidur, kisah penggugah jiwa bisa divariasikan dengan jenis narasi lain, misalnya akidah, adab, bahkan akhlak.

Orang tua bisa mengutip satu-dua ayat Al-Quran.

يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Duhai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman:13)

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong). Jangan pula kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab:70)

اللَّهُ الصَّمَدُ

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (QS. Al-Ikhlash: 2)

Atau sepenggal hadits nabawi.

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ , اِحْفَظِ اللهَ تَجِدُهُ تُجَاهَكَ , إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ

“Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, no. 2516)

مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يُرْحَمْ

“Sesiapa tidak menyayangi, niscaya tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Ath-Thabrani, dll.; hadits shahih; lihat Ash-Shahihah)

لاَ يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk neraka, seseorang yang ada seberat satu biji keimanan dalam hatinya. Tidak akan masuk surga, seorang yang di hatinya terdapat seberat satu biji kesombongan.” (HR. Ahmad, no. 3862)

Atau sesekali selipkan kutipan dari kitab-kitab para ulama.

أَنَّ اللهَ خَلَقْنَا وَرَزَقْنَا وَلَمْ يَتْرُكْنَا هَمْلاً بَلْ أَرْسَلَ إِلَيْنَا رَسُوْلاً فَمَنْ أَطَاعَهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَاهُ دَخَلَ النَّارَ

“Sesungguhnya Allah menciptakan kita, memberi kita rezeki, dan tidak menelantarkan kita. Tapi Dia utus seorang rasul kepada kita. Yang taat kepada rasul itu akan masuk surga. Yang durhaka kepada rasul itu akan masuk neraka.” (Muhammad bin Abdul Wahhab, dalam Tsalatsatul Ushul)

العبادة اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأعمال الباطنة والظاهرة

“Ibadah adalah sebuah ungkapan untuk segala hal yang dicintai dan diridhai Allah, berupa ucapan maupun perbuatan, berupa amal zahir maupun amal batin.” (Ibnu Taimimyyah, dalam Al-‘Ubudiyyah)

Kutipan penuh hikmah tersebut – insya Allah – akan lebih berkesan bila disertai dengan sentuhan kehangatan: pelukan, belaian, atau kecupan.

Lihatlah di sekitar …

Betapa banyak anak yang tumbuh besar di luar batasan Allah. Tentu ada banyak penyebab, baik itu akibat salah-asuh atau faktor salah-bergaul. Lebih menyedihkan lagi, kerusakan pada diri anak bahkan bisa terjadi sebelum mereka menapak usia baligh. Zina, rokok, video porno, tindak kekerasan, dan sebagainya.

Seakan tak ada rasa takut yang tersisa, tak ada rasa malu yang tersimpan. Bebas sesukanya. Padahal Allah Maha Melihat lagi Maha Mendengar.

Na’udzu billahi min dzalik.

Lebih baik mencegah, daripada mengobati.

Dekap anak Anda sekarang. Benar-benar luangkan waktu utama Anda untuknya. Jangan hanya sisakan dari tetes detik yang belum tentu ada.

Lebih baik berpayah-payah mendidik mereka selagi belia. Selagi usia mereka masih baru hitungan bulan, atau selagi mereka baru berusia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, atau 4 tahun.

Daripada setan yang lebih dahulu merenggut hatinya. Atau pergaulan yang buruk merantainya jauh dari kita.

Maka, mendidiklah dengan kesungguhan mulai detik ini. Mungkin bisa Anda mulai dari 15 menit kebersamaan menjelang waktu tidurnya.

Letih Anda hari ini akan berbuah manis suatu hari nanti, insya Allah.

*

Referensi:

  • Al-Quran.
  • Arba’in An-Nawawiyyah, Imam An-Nawawi.
  • Musnad Imam Ahmad, Ahmad bin Hanbal, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
  • As-Silsilah Ash-Shahihah, Muhammad Nashiruddin Al-Akbani, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
  • Tsalatsatul Ushul, Muhammad bin Abdul Wahhab, Al-Maktabah Asy-Syamilah.
  • Al-‘Ubudiyyah, Ibnu Taimiyyah, Al-Maktabah Asy-Syamilah.

**

Penulis: Athirah Mustadjab (Ummu Asiyah)
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel WanitaSalihah.Com

2 comments
  1. abu ihsan

    25 December , 2014 at 8:00 am

    Masya Allah nasihat yang sangat berharga,syukron jazakumullohu khoiron. afwan untuk terjemah hadits Riwayat Ahmad no.3862 di atas mungkin ada sedikit kekeliruan yang seharusnya “Tidak akan masuk neraka”, seseorang yang ada seberat satu biji keimanan dalam hatinya.tp tertulis Tidak akan masuk surga, seseorang yang ada seberat satu biji keimanan dalam hatinya. Barakallohu fiik

    Reply
    • Athirah

      26 December , 2014 at 6:05 am

      Jazakallahu khayran atas koreksinya. Sudah kami perbaiki. Wa fika barakallah.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.