Ramadhan Bukan Bulan Bermalas-Malasan # Nasihat Al-Allamah Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah Pertanyaan: Jika bulan Ramadhan tiba, hasrat kebanyakan orang hanya satu, yaitu menghidangkan makanan lezat dan tidur. Jika sudah begini, Ramadhan hanya menjadi bulan untuk bermalas-malasan. Seperti halnya yang dilakukan sebagian orang, bermain-main pada malam hari dan tidur pada siang hari. Apa nasihat Anda untuk mereka? Jawaban: Menurutku, perbuatan semacam ini sebenarnya hanya membuang-buang waktu dan harta. Jika ada orang yang obsesinya hanya mengumpulkan makanan, lalu tidur sepanjang hari serta begadang menghabiskan malam tanpa manfaat, maka tidak ragukan lagi bahwa perbuatan tersebut termasuk menyia-nyiakan kesempatan berharga. Padahal, bisa jadi kesempatan ini tidak akan terulang dalam hidupnya. Orang yang hebat adalah orang yang menjalani kegiatan di bulan Ramadhan dengan benar. Seperti tidur malam di awal waktu, shalat tarawih, serta shalat pada akhir malam jika dimudahkan oleh Allah. Begitu juga, tidak berlebihan dalam makan dan minum. Bagi mereka yang memiliki kelebihan harta, hendaknya bersemangat memberi hidangan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa, baik di masjid atau tempat lain. Orang yang memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang berpuasa yang telah ia beri makan. Hendaknya orang yang Allah beri kecukupan mengambil peluang ini, sehingga ia mendapatkan pahala yang banyak. Sumber: http://www.ibnothaimeen.com/all/books/printer_16898.shtml * Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Wanitasalihah.Com Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits Artikel WanitaSalihah.Com *** س5: كثير من الناس في رمضان أصبح همّهم الوحيد هو جلب الطعام والنوم، فأصبح رمضان شهر كسل وخمول، كما أن بعضهم يلعب في الليل وينام في النهار، فما توجيهكم لهؤلاء؟ ج5: أرى أن هذا في الحقيقة يتضمن إضاعة الوقت وإضاعة المال، إذا كان الناس ليس لهم هَمٌّ إلا تنويع الطعام، والنوم في النهار والسهر على أمور لا تنفعهم في الليل، فإن هذا لا شك إضاعة فرصة ثمينة ربما لا تعود إلى الإنسان في حياته، فالرجل الحازم هو الذي يتمشى في رمضان على ما ينبغي من النوم في أول الليل، والقيام في التراويح، والقيام آخر الليل إذا تيسر، وكذلك لا يسرف في المآكل والمشارب، وينبغي لمَن عنده القدرة أن يحرص على تفطير الصوام إما في المساجد، أو في أماكن أخرى؛ لأن مَن فطَّر صائماً له مثل أجره، فإذا فطَّر الإنسان إخوانه الصائمين، فإن له مثل أجورهم، فينبغي أن ينتهز الفرصة مَن أغناه الله تعالى حتى ينال أجراً كثيراً. July 2, 2015 by Redaksi WanitaSalihah.Com 0 comments 3756 viewson Adab, Aklak, dan Doa, Ramadhan dan Ied Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: malas, ngantuk selama ramadhan, Ramadhan, tidur selama ramadhan Next: Usia yang Tepat untuk Mengajak Anak Berpuasa Previous: Berpuasa tapi Tidak Shalat?