Silsilah Belajar Tafsir #7


batasan memboikot istri

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلا عَلَى الْخَاشِعِينَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya shalat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Rabbnya dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.”
(QS. Al-Baqarah: 45-46)

Al-Allamah Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

• – { وإنها } أي : الصلاة { لكبيرة } أي : شاقة { إلا على الخاشعين } فإنها سهلة عليهم خفيفة ؛ لأن الخشوع ، وخشية الله ، ورجاء ما عنده يوجب له فعلها ، منشرحًا صدره لترقبه للثواب ، وخشيته من العقاب ، بخلاف من لم يكن كذلك ، فإنه لا داعي له يدعوه إليها ، وإذا فعلها صارت من أثقل الأشياء عليه .

Sesungguhnya shalat itu terasa berat dilakukan kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, bagi mereka shalat terasa mudah dan ringan dikerjakan. Karena khusyu, khosy-yah (rasa takut) kepada Allah, rasa harap akan balasan apa yang ada disisiNya itu mewajibkn bagi hamba melaksanakannya dengan dada yang lapang, penuh rasa harap akan pahala dan rasa takut akan adzabNya.
Berbeda dengan orang yang tidak demikian keadaannya, tidak ada motivator yang menyeru untuk melaksanakan shalat, maka tatkala ia mengerjaknnya jadilah serasa melakukan sesuatu yang amat berat.

– والخشوع هو : خضوع القلب وطمأنينته ، وسكونه لله تعالىٰ ، وانكساره بين يديه ، ذلاً وافتقارًا ، وإيمانا به وبلقائه .

Adadapun khusyu itu sendiri adalah merendahkan hati dan merasa tenang di hadapan Allah, merasa hina dihadapanNya, beriman kepadaNya serta beriman dengan perjumpaan denganNya.

Taisir Al-Karimirrahmaan, 1:51

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.