Akhlak Istri-istri Rasulullah ﷺ yang Patut Ditiru Setiap Muslimah (Bagian 1)


Di antara konsekuensi persaksian ummat Islam ketika bersyahadat,

“Sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah ﷻ”

Ialah hendaknya menjadikan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam sebagai teladan dalam kehidupan kita setiap hari. Wanita muslimah pun hendaknya meniru istri Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam karena Allah Ta’ala memilihkan beliau istri pendamping hidup yang taat dan beribadah kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. “. (QS.al-Ahzab [33]: 21)

Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, mendengar Nabi shallallahu’alaihi wasallam berkata,

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا

“Ada tiga perkara yang apabila orang memilikinya, dia mendapatkan manisnya iman: apabila Allah dan Rasul-Nya lebih disenangi dari pada selainnya,…” (HR. Bukhari 1:16 Kitabul Iman)

Menjadikan beliau dan istrinya sebagai suri teladan kehidupan; bukan terbatas pada amal ibadah saja seperti shalat, puasa, dan ibadah lainnya, melainkan semua tindakan dan amal kita setiap hari, karena beliau manusia seperti kita semuanya sehingga apa yang beliau kerjakan tentu bisa di tiru oleh umatnya, kecuali hal yang menjadi kehususan beliau atau karena tidak mampu maka ada hukum tersendiri.


Para Istri Rasulullah ﷺ Senang Menerima Nasihat

Di antara hal yang harus kita perhatikan dari kebaikan istri Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam , mereka senang sekali menerima nasihat suami karena nasihat beliau merupakan nasihat yang mulia, yang menyejukan hati, yang membawa kebaikan hidup dan kebahagiaan di akhirat.

Az-Zuhri berkata, “Telah mengabarkan kepadaku Abu salamah bin Abdurrahman bahwa Aisyah istri Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah mendatangi Aisyah ketika Allah Ta’ala menyuruh beliau untuk memilih (cerai atau tetap bersama) para istrinya. (Kata Aisyah,) “Beliau memulai denganku (Aisyah ).
Beliau shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang sangat penting, karena itu, janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu bermusyawarah dengan kedua orang tuamu.
Aisyah berkata, “Beliau tahu benar, kedua orang tuaku akan mengizinkan aku bercerai dengan beliau.”
Aisyah melanjutkan, “Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلا (٢٨) وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا (٢٩)

Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: jika kalian menghendaki kehidupan dunia berserta perhiasannya, marilah kuberikan kepadamu suatu pemberian, dan jika kalian menghendaki Allah ta’aladan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya Allah ta’ala menyediakan pahala yang besar bagi orang yang berbuat kebajikan di antara kamu.” QS. Al-Ahzaab [33]: 28-29).

Saya (Aisyah) berkata kepada beliau, ‘Apa untuk yang seperti ini saya harus minta musyawarah kepada kedua orang tua saya? Sudah barang tentu saya menghendaki Allah ta’ala dan Rasul-Nya serta kampung akhirat.’ “(HR. Bukhari: 4412)

Begitulah kelembutan hati Aisyah, istri beliau yang paling muda. Aisyah, tidak jual mahal, tidak membantah, tidak menawar, tetapi subhanallah jawaban istri ini menyejukkan hati suami ketika mendengar nasihat suami, bagaimana dengan kita sekarang?


Istri Rasulullah ﷺ Tidak Ambisi Duniawi

Istri beliau istri yang qona’ah, maksudnya ridha (rela) dengan rizki Allah yang mereka terima, tidak tamak, tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan suami. Hal ini dapat kita buktikan dengan gaya hidup mereka setiap harinnya.
Dari Urwah, dari Aisyah dia berkata,
Demi Allah ﷻ, hai kemenakanku, kami pernah menghitung awal tanggal berikutnya sampai awal tanggal berikutnya, yaitu tiga kali awal tanggal, selama dua bulan berturut-turut, tidak ada sesuatu yang dapat dimasak di dapur Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.”
Urwah bertanya, “Wahai bibi, kalau begitu kalian semua makan apa saat itu?”
Aisyah menjawab, “Kurma dan air. Hanya, kebetulan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bertetangga dengan orang-oran Anshar dan mereka mendapatkan rezeki yang banyak hingga mereka sering mengirimkan sebagian air susu hewan mereka kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, dan kami menghidangkannya kepada beliau.” (HR.Muslim 8:219)

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya (Ibnu Abbad berkata, ‘Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah di tangan-Nya’) bahwasanya Rasulullah ﷺ dan keluarganya tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan makan roti dari gandum hingga beliau meinggal dunia.” (HR.Muslim 8:129)

Aisyah Ummul Mukminin berkata, “Pada suatu hari Rasullullah ﷺ pernah datang di rumah, lalu beliau bertanya,’Apakah kamu punya simpanan makanan? ‘Aku (Aisyah) berkata,’ Tidak punya.’
Beliau berkata, “Kalau begitu saya berpuasa.’”
Aisyah berkata,”Pada suatu hari beliau datang lalu aku berkata kepada beliau, ‘ Wahai rasulullah! Kita menerima hadiah berupa makanan hais (jenis makanan yang berupa kurma campur tepung).’
Lalu beliau berkata, ‘ Kalau begitu aku akan berbuka pada hari ini, padahal sebelumnya aku niat berpuasa.’” (HR.an-Nasai 4:195 disahihkan oleh Imam Albani)


Para Istri Rasulullah ﷺ Pandai Menghibur Suami

Sungguh ada pelajaran yang sangat baik untuk wanita muslimah. Khadijah istri pertama Rasulullah ﷺ telah menentramkan Rasulullah ﷺ dari rasa takut saat beliau didatangin malaikat jibril menyampaikan wahyu untuk pertama kalinya begitulah seharusnya istri muslimah yang sayang kepada suami, hendaknya pandai meghibur suami pada saat dilanda kesedihan baik karena musibah yang menimpa atau kesulitan yang dihadapinya, atau kekurangan harta, sehingga kehidupan rumah tangga tetap baik dan sejahtera. Bukan sebaliknya, isteri menjadi beban dan menjadi sebab marah suami.


Para Istri Rasulullah ﷺ Betah Dirumah

Rumah tempat melindungi wanita dari bahaya dan fitnah, tempat istri menyambut dan menghibur suami pada saat pulang dari bepergian, melindungi anak kecil yang sangat butuh perawatan dan pengasuhan ibunya. Perhatikan wahai wanita muslimah! Allah memerintahkan apa kepada istri Rasulullah ﷺ dan wanita muslimah?
Allahﷻ berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 33)

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata,
Wanita hendaknya tinggal di rumah agar lebih selamat dan kehormatan dirinya terjaga, dan bila keluar tidak berhias diri atau tercium aromanya sebagaimana wanita jahiliah yang tidak mengenal syari’at Islam. Ini semua dalam rangka membendung kejahatan yang menimpa kepada wanita dan penyebabnya.” (Tafsir al-Karimur Rahman, 1:663)

Wanita muslimah yang betah di rumah sungguh sangat membantu pekerjaan rumah tangga, membantu pendidikan anak kecil yang butuh kesabaran, kelembutan, dan kasih sayang, menghibur suami kapan saja pulang dari bepergian. Oleh karena itu, islam menunjukkan kepemimpinan di rumah adalah wanita terutama pada saat suami sedang keluar.
Rasulullah ﷺ bersabda,

والمرأة راعية في بيت زوجها ومسؤولة عن رعيتها

“Dan wanita itu pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari 3:497)

Karena pentingnya keberadaan wanita di rumah maka shalat yang merupakan pokok tiang agama, bagi wanita lebih utama menunaikan shalatnya di rumah dari pada di masjid.
Maka bagaimana bila wanita keluar bukan ke masjid?
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

صلاة المرأة في بيتها أفضل من صلاتها في حجرتها وصلاتها في مخدعها أفضل من صلاتها في بيتها

“Shalat seorang wanita dirumahnya lebih utama dari pada shalatnya di kamarnya, dan shalatnya di kamar lebih utama dari pada shalatnya di dalam rumahnya.” (HR. Abu Dawud dishahihkan oleh al-Albani 2:270)

Ibnu katsir berkata,
“Wanita hendaknya tetap dirumah kecuali ada kebutuhan kecuali shalat di masjid, dia boleh keluar, tentu apabila menampakkan perhiasanya dan tercium bau harumnya seperti sabda Rasulullah ﷺ,
“Janganlah kamu melarang para hamba-wanita Allah pergi kemasjid-masjid allah.’(HR. Muslim 2:32).”(Tafsir Ibnu Katsir 6:68)

Seandainya kebaikan wanita itu keluar dari rumah, tentu shalat mereka di masjid lebih utama. Namun, apa wasiat Rasulullah ﷺ jika wanita sering keluar, beliau bersabda,

المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها الشيطان

” wanita itu aurat apabila keluar maka di sambut (di percantik) oleh setan. “(HR. Tirmidzi 5:25 disahihkan oleh Imam Albani, Tuhfatul Ahwadzi, 3:253)

Subhanallah, alangkah indahnya hidup wanita bila mau meniru jejak istri Rasulullah, alangkah sejuknya hati suami, alangkah bahagianya anak dan keluarga.
Ketika wanita dibolehkan keluar bersama mahramnya, mengapa dilarang menghias diri dari meniru wanita jahiliyah?
Muqkatil bin Hayan berkata, “Wanita dilarang berhias diri seperti orang jahiliyah karna wanita jahiliyah bila keluar meninggalkan kerudungnya atau tidak mau mengikat kerudungnya sehingga kalung, anting-anting, dan lehernya terlihat hingga tampaklah semua, maka inilah yang dinamakan wanita jahiliah berhias diri, sehingga wanita muslimah pada umumnya meniru mereka.”(Tafsir Ibnu Katsir, 6:410)

Wanita muslimah tentu tidak menginginkan bila keindahan dirinya dilihat selain suami yang dia cintai, karena mengamalkan ayat,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ

“Dan janganlah istri menampakkan perhiasannya kecuali pada kepada suami mereka.” (QS. An-Nur [24]: 31)

Bersambung -insyaallah-

***
Sumber: Artikel “Keteladanan Para Istri Nabi” Oleh Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron dimuat di Majalah Al-Furqon 127 Edisi 1 Tahun ke 12
Wanitasalihah.com

4 comments
  1. ilham

    4 April , 2017 at 3:19 pm

    izin share

    Reply
  2. Annisa dian afifah

    22 March , 2019 at 10:02 am

    MasyaAllah

    Reply
  3. marni

    25 May , 2021 at 9:26 pm

    jazakumulloh ilmunya. izin dicopy

    Reply
    • WanitaSalihah

      27 June , 2021 at 12:01 am

      wajazakillahu khairan.silahkan ukhti, semoga bermanfaat untuk kaum muslimin

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.