Hidup yang Bermanfaat Kapan hidup dikatakan bermanfaat atau tidak? Maka kita harus tahu apa tujuan kita dalam hidup di atas muka bumi ini, sehingga kita mengerti hidup ini bermanfaat atau tidak. Allah menciptakan kita bukan untuk main-main, tapi dengan tujuan, yakni untuk beribadah kepada Allah. Allah berfirman, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ . مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ. إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Qs. Adz-Dzariyat: 56-58) Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Jadi yang diminta dari kita adalah beribadah kepada Allah. Siapa yang bisa menjalankan tujuan ini maka hidupnya bermanfaat. Kemudian Allah mengingatkan, Allah tidaklah menciptakan kita untuk memperkaya diri dan memperbanyak harta. Karena Allah adalah Ar-Razzaq, Maha Remberi Rezeki. Allah memberi rezeki kepada kita supaya kita bisa beribadah. Banyak manusia kondisinya terbalik. Allah sudah menanggung rezeki mereka, mereka bersungguh-sungguh dalam mencari rezeki. Tapi di sisi lain, Allah meminta mereka untuk beribadah, justru mereka berleha-leha, bermalas-malasan dalam beribadah. Apa yang sudah Allah jamin, mereka bersungguh-sungguh mencarinya. Apa yang Allah tuntut, justru mereka tidak mengindahkannya. Oleh karena itu, barometer hidup itu bermanfaat atau tidak adalah semua kegiatan/ aktivitas yang diisi dengan banyak mengingat Allah dalam rangka beribadah kepada Allah, maka itulah hidup yang sesungguhnya. Sebaliknya, siapa yang hidup tidak mengingat Allah, maka sesungguhnya dia telah mati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : مثل الذي يذكر ربّه والذي لا يذكر ربّه، مثل الحيّ والميّت “Perumpamaan orang yang mengingat Allah dan orang yang tidak mengingat Allah seperti perumpamaan oang yang hidup & orang yang mati”. ( Muttafaqun ‘alaihi) *** Faedah kajian Ustadz DR. Firanda Andirja, M.A October 11, 2025 by WanitaSalihah 0 comments 22 viewson Adab, Aklak, dan Doa, Hati Suci Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Mencari Tujuan Hidup, Tujuan Hidup Previous: Iman dengan Hari Hisab