Tingkatan Hukuman bagi Seorang HambaNya Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, اعلم أن العقوبة تختلف ، فتارة تتعجل ، وتارة تتأخر ، وتارة يظهر أثرها ، وتارة يخفىٰ Ketahuilah, hukuman itu berbeda-beda bentuknya. Terkadang disegerakan, terkadang ditunda, terkadang terlihat dampaknya dan terkadang samar-samar. وأطرف العقوبات مالا يحس بها المعاقب ، وأشدها العقوبة بسلب الإيمان والمعرفة ، ودون ذلك موت القلوب ، ومحو لذة المناجاة منه ، وقوة الحرص علىٰ الذنب ، ونسيان القرآن ، وإهمال الاستغفار ، ونحو ذلك مما ضرره في الدين Hukuman paling puncak adalah hukuman yang tidak dirasakan oleh hamba tersebut. Yang paling keras adalah hilangnya keimanan dan ilmu. Yang lebih rendah dari itu kematian hati, hilangnya kelezatan bermunajat kepada Allah, kuatnya semangat berbuat dosa, lupa terhadap Al-Qur’an, mengabaikan istighfar dan perkara lain yang membahayakan agama seseorang. وربما دبت العقوبة في الباطن دبيب الظلمة إلىٰ أن يمتلىء أفق القلب فتعمىٰ البصيرة terkadang hukuman tersebut menyebar di dalam batin berupa kegelapan yang tersebar hingga memenuhi relung-relung hati kemudian menjadi buta penglihatan hatinya. وأهون العقوبة ماكان واقعًا بالبدن في الدنيا وربما كانت عقوبة النظر في البصر فمن عرف لنفسه من الذنوب ما يوجب العقاب فليبادر نزول العقوبة بالتوبة الصادقة عساه يرد ما يرد Hukuman paling ringan, apa yang menimpa badan ketika di dunia. Terkadang hukuman pada penglihatan mata. Maka barangsiapa yang mengetahui dirinya berbuat dosa yang mengakibatkan dirinya pantas menerima hukuman, hendaknya ia bersegera menghilangkan hukuman tersebut dengan taubat yang tulus.. Mudah-mudahkan taubat tersebut menolak hukuman yang seharusnya ia terima. Dzammul Hawa, 1:210 _________________________ wanitasalihah.com telegram: https://t.me/WanitaSalihahCom twitter : @nengsalihah Instagram : @wanitasalihah fan page :wanita salihah February 1, 2018 by wanitasalihah.com 0 comments 1182 viewson Telegram Post Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Hukuman Next: Doa agar Hati Bersatu di Atas Kebenaran (Bagian-1) Previous: Memahami Takdir Buruk