Dua Cara Beristigfar untuk Menghapuskan Dosa-Dosa

Dua Cara Beristigfar untuk Menghapuskan Dosa-Dosa

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, Istigfar terdiri atas dua sisi: 1. Memohon ampunan Allah dengan ucapan, yaitu mengatakan “Allahummagfirli” atau “Astagfirullah”. 2. Memohon ampunan Allah dengan cara mengerjakan amal salih yang bisa menjadi sebab terampuninya dosa-dosa. Misalnya, dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam disebutkan, “Barang siapa yang mengucapkan ‘subhanallahi wabihamdihi’ sebanyak seratus kali dalam sehari,

Kenapa Kita Tetap Ngotot padahal Kita Salah?

Kenapa Kita Tetap Ngotot padahal Kita Salah?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah Ta’ala berkata, “Kadang manusia sebenarnya tahu bahwa orang lain benar (sedangkan dia salah). Meski demikian, dia bersikukuh dengan pendapatnya karena dia dengki terhadap pihak yang benar. Mungkin juga, dia bersikukuh (meski salah) karena dia ingin berada di posisi yang lebih terpandang. Mungkin juga, dia semata mengikuti hawa nafsunya, kemudian nafsu

Mabuk Arak, Mabuk Cinta, dan Mabuk Nyanyian

Mabuk Arak, Mabuk Cinta, dan Mabuk Nyanyian

Al-Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, Khamer bagi jasad berwujud minuman, memabukkan orang yang meminumnya. Khamer bagi jiwa berwujud gambar dan gejolak cinta, ‘memabukkan’ orang yang menyenanginya. Khamer bagi ruh berwujud suara, dendang, dan nyanyian, yang ‘memabukkan’ pendengarnya. Oleh sebab itu, bila seseorang ‘mencicipi’ khamer-khamer tersebut maka pada saat itu dia akan mudah bermusuhan, mudah marah,


Mengajukan Syarat dalam Akad Nikah

Mengajukan Syarat dalam Akad Nikah

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du. Mari kita pahami aturan mengajukan syarat dalam pernikahan. Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ أَحَقَّ الشُّرُوطِ أَنْ تُوَفَّى مَا اسْتَحْلَلْتُمْ بِهِ الْفُرُوجَ “Sesungguhnya persyaratan yang paling layak untuk dipenuhi adalah persyaratan yang diajukan untuk melanjutkan pernikahan.” (HR. Bukhari, no. 

Kebencian Syiah, Hobinya Selalu Menyelisihi Ahlus Sunnah

Kebencian Syiah, Hobinya Selalu Menyelisihi Ahlus Sunnah

Diantara keyakinan kaum Syi’ah adalah selalu menyelisihi Ahlus Sunnah. Mereka menjulukinya al-Amah (orang awam), kebalikannya dari al-Khashshah (orang khusus) sebagai penisbatan ajaran sendiri. Mereka mengklaim bahwa Imam Ja’far ash-Shadiq memerintahakan untuk mengambil riwayat atau pendapat yang menyelisihi Ahlus Sunnah. Hal ini sebagaimana dikemukakan secara tegas oleh Muhsin al-Amin: ”Al-Khashshah adalah julukan yang dinyatakan para pengikut

Shalat Dhuha yang Spesial, Shalatnya Para Awwabin

Shalat Dhuha yang Spesial, Shalatnya Para Awwabin

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب قال وهي صلاة الأوابين Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang menjaga shalat dhuha kecuali para awwabin.” Beliau mengatakan, “Shalah dhuha adalah shalatnya para awwabin.” (HR.


Untuk Dua Orang yang Saling Mencintai di Jalan Allah

Untuk Dua Orang yang Saling Mencintai di Jalan Allah

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, Bila dua orang saling mencintai di jalan Allah, masalah duniawi tak akan memutuskan hubungan mereka berdua. Mereka membangun hubungan di atas kecintaan di jalan Allah. Maut yang akan memisahkan. Bahkan, andai salah satu berbuat salah terhadap yang lain atau dia tidak menunaikan hak-haknya, maka dia tak ambil pusing. Sumber: Syarah

Apa Kata Ahlul Bait Tentang Abu Bakar dan Umar

Apa Kata Ahlul Bait Tentang Abu Bakar dan Umar

*Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib yang bergelar Al Baaqir Beliau berkata, ”Telah ijma’ anak cucu Fatimah untuk mengatakan tentang Abu Bakar dan Umar dengan sebaik-baik (sebagus-bagus) perkataan.” (Dibawakan oleh Adz Dzahabi di kitabnya Siyar A’laamin Nubalaa’ 4/406) Beliaupun pernah berkata, ”Sesungguhnya kaum (syi’ah) di Irak mengatakan bahwa mereka mencintai kami

Istiqamah Dalam Perjalanan Menuju Allah

Istiqamah Dalam Perjalanan Menuju Allah

Orang yang mencari Allah ‘Azza wa Jalla dan ingin meraih kebahagiaan di kehidupan akhirat tidak akan bisa istiqamah dalam menggapai tujuannya melainkan dengan dua hal berikut : Pertama: Memenjarakan (menguatkan) hati untuk tetap pada pencarian dan pencapaiannya menuju Allah, serta menahan hati itu agar tidak menoleh kepada selain-Nya. Kedua: Memenjarakan lidah agar tidak membicarakan kepada


Shalat adalah Cahaya

Shalat adalah Cahaya

Shalat fardhu dan shalat sunnah adalah cahaya. Cahaya di hati, Cahaya di wajah, Cahaya di dalam kubur, Cahaya pada hari kebangkitan. Hadits menetapkan secara umum. Coba saja, pasti Anda akan merasakan hasilnya! Jika Anda mengerjakan shalat secara hakiki, yaitu hati Anda khusyuk dan gerakan shalat Anda khusyuk, maka hati Anda akan terasa bercahaya dan dipenuhi

Yang Disyari’atkan Ketika Turun Hujan

Yang Disyari’atkan Ketika Turun Hujan

Saudariku yang shalihah, alhamdulillah musim hujan kembali tiba. Udara yang tadinya tercampur debu dan asap, kini berganti menjadi bersih dan sejuk, masyaallah. Semua ini adalah rahmat dan karunia dari Allah ‘azza wa jalla untuk kita. Saudariku, sebagaimana kita ketahui bahwa dengan turunnya hujan selain untuk membersihkan udara juga mendatangkan keberkahan dan manfaat yang begitu banyak

Mana yang Lebih Baik: Tinggal Serumah dengan Orang Tua untuk Merawat Mereka atau Ngontrak Sendiri?

Mana yang Lebih Baik: Tinggal Serumah dengan Orang Tua untuk Merawat Mereka atau Ngontrak Sendiri?

Nasihat Syaikh Muhammad Al Mukhtar Asy Syinqithi hafidzahullah Pertanyaan: Apakah diperbolehkan jika seseorang ingin menikah lalu tinggal sendiri meninggalkan orang tuanya? Jawaban: Jika memungkinkan seseorang tinggal berdekatan dengan kedua orang tuanya dan dengan dugaan kuat akan selamat dari fitnah maka tidak diragukan lagi, ini yang lebih utama dan lebih pantas. Setiap jam ia bisa melihat