Istiqamah Dalam Perjalanan Menuju Allah


istiqamah

Orang yang mencari Allah ‘Azza wa Jalla dan ingin meraih kebahagiaan di kehidupan akhirat tidak akan bisa istiqamah dalam menggapai tujuannya melainkan dengan dua hal berikut :

Pertama: Memenjarakan (menguatkan) hati untuk tetap pada pencarian dan pencapaiannya menuju Allah, serta menahan hati itu agar tidak menoleh kepada selain-Nya.

Kedua: Memenjarakan lidah agar tidak membicarakan kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Memenjarakannya dalam dzikir kepada Allah dan untuk hal-hal yang bisa meningkatkan iman, juga yang dapat menambah ma’rifat kepada-Nya. Disamping harus pula memenjarakan (menahan) anggota tubuh yang lain dari melakukan maksiat dan menuruti syahwat, serta menguatkannya untuk berbuat hal-hal yang wajib dan mandub (disunnahkan).

Dengan demikian seseorang tidak boleh melepaskan diri dari dua penjara (pengendalian diri) ini hingga ia menemui Rabb nya. Apabila berjumpa Allah dengan kondisi ini, niscaya Dia melepaskannya dari penjara tadi menuju ruangan yang lebih luas dan menyenangkan.

Apabila seseorang tidak sabar terhadap kedua penjara ini, lalu ia pun melarikan diri dari keduanya menuju ruangan yang dipenuhi syahwat, niscaya orang itu akan berakhir dalam penjara yang mengerikan saat meninggalkan dunia nanti. Sebab, setiap orang yang keluar dari dunia pasti berada dalam salah satu dari dua kondisi: akan terbebas dari penjara dunia (menuju Surga) atau pergi ke penjara akhirat (menuju Neraka).

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

***
Dikutip dari Fawaidul Fawaid, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, Pustaka Imam Asy-syafi’i, Jakarta

Artikel WanitaSalihah.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.