Mengenal 4 Jenis Cairan Putih Pada Wanita Cairan putih yang keluar dari kemaluan wanita ada beberapa jenis: 1. Madzi Cairan encer berwarna putih yang keluar karena dorongan syahwat dan tidak mengakibatkan badan lemas. Umumnya tidak terasa saat keluar. Cairan ini lebih banyak dimiliki kaum wanita daripada laki-laki. Madzi keluar secara normal saat bercumbu dengan suami atau saat membayangkan bersetubuh dengannya. Madzi hukumnya najis dengan kesepakatan ulama. Wajib berwudhu (ketika akan shalat) berdasarkan kesepakatan ulama. Wajib dibersihkan jika mengenai badan atau pakaian. 2. Wadi Cairan kental yang keluar setelah keluarnya air kencing. Hukumnya najis dengan kesepakatan ulama dan wajib berwudhu (jika hendak shalat). 3. Mani Cairan putih yang keluar ketika syahwat memuncak (terasa nikmat dan badan menjadi lemas) yang dialami oleh laki-laki ataupun wanita. Berdasarkan hadits shahih diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suatu ketika menjawab pertanyaan seorang wanita tentang hukum mandi bagi wanita yang mimpi basah. Jika wanita tersebut melihat air (mani) maka wajib mandi. أن أم سليم قالت: يا رسول الله، إن الله لا يستحيي من الحق، فهل على المرأة الغسل إذا احتلمت؟ قال: نعم، إذا رأت الماء، فضحكت أم سلمة “Bahwasanya Ummu Salamah bertanya,’Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu tentang kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi jika mimpi basah?’ Nabi shallallahu’alaihi wasallam menjawab, “Benar. Jika dia melihat air (mani).” Ummu Salamhpun tertawa.’ Para ulama berbeda pendapat apakah mani itu najis ataukah suci? Pendapat yang kuat mengatakan bahwa mani itu suci. Akan tetapi wajib mandi jika cairan ini keluar berdasarkan kesepakatan ulama. 4. Keputihan Cairan yang keluar dari kemaluan wanita tanpa adanya sebab. Cairan ini dikenal para ulama dengan sebutan cairan kemaluan wanita. Mereka berbeda pendapat apakah cairan ini najis ataukah suci? Madzab Hanafi berpendapat cairan ini suci. Ibnu Abidin dalam Khasyiahnya menukilkan kesepakatan para ulama madzab Hanafi. Pendapat ini merupakan pendapat yang benar dari madzab Syafi’i. Pendapat yang dipilih mayoritas ulama senior madzab Syaifi’i diantaranya Al Baghawi, Ar Rafi’i dan An Nawawi dalam Al Majmu’. Demikian juga pendapat yang benar menurut madzab Hambali. Al Mardawi berkata dalam Al Inshaf, “Tentang hukum cairan pada kemaluan wanita terdapat dua riwayat salah satunya menyebutkan cairan ini suci. Inilah pendapat yang benar menurut madzab Hambali secara mutlak.” Syaikh Abu Malik Kamal mengatakan, “Jika cairan ini keluar dari kemaluan wanita di tiap-tiap waktu dan bertambah saat hamil atau tatkala bekerja keras atau selepas jalan kaki jarak jauh maka hukum asalnya cairan ini suci dikarenakan tidak adanya dalil yang menghukuminya najis. (Shahih Fiqh Sunnah, I/83). Meskipun suci, keputihan dapat membatalkan wudhu sehingga wajib berwudhu jika akan shalat. Allahua’lam. *** Penyusun: Ummu Fatimah Sumber: Shahih Fiqh Sunnah, Maktabah At Taufiqiyyah. http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=11092 Artikeel Wanitasalihah.Com January 7, 2016 by WanitaSalihah.Com 9 comments 68747 viewson Fiqih Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Hukum keputihan pada wanita, Hukum madzi pada wanita, Hukum mani pada wanita, Hukum wadi pada wanita Next: Apa Arti Takwa ? Previous: Mabuk Arak, Mabuk Cinta, dan Mabuk Nyanyian
unha azhari 12 June , 2016 at 12:14 pm assalamualaikum,,, ukhty,, kalau yang keluar carian madzi atau wadi apa itu wajib mandi besar/mandi wajib sprti mandi hbs haid ?? kalau itu yang keluar lendir bening selang bbrp hari setelah haid apa itu keputihan ? apa wajib gnti celana dalam ? terima kasih Reply
WanitaSalihah.Com 14 June , 2016 at 10:34 am Wa’alaikumussalam, Jika keluar madzi dan wadi tidak wajib mandi namnun membatalkan wudhu. Jadi wajib wudhu jika akan shalat. Lendir bening yang keluar tanpa sebab namanya keputihan. Tidak najis menurut pendapat terkuat namun membatalkan wudhu. Jika keputihan mengenai celana tidak wajib ganti. Karena keputihan itu suci. Silakan pakai pakaian tsb untuk shalat. Insyaallah g masalah. Allahua’lam Reply
Nafisa 3 September , 2021 at 5:33 am Assalamu’alaikum, mau bertanya kalau wadi hanya keluar ketika keluarnya air kencing saja? Jika kelelahan karena sesuatu dan menahan beban lalu keluar cairan, itu termasuk keputihan atau wadi ya? Terima kasih Reply
WanitaSalihah 10 November , 2021 at 10:37 am wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh keputihan ukhti barakallahu fikum Reply
Noor 9 April , 2022 at 7:40 am Assalamu’alaikum ukhty, izin bertanya. kalo misalnya wanita mimpi basah itukan ia wajib mandi jika melihat mani keluar dari kemaluannya. Nah ciri ciri mani itu kan salah satunya ‘terasa nikmat dan menyebabkan lelah’, kalo semisalnya udh mimpi basah trus liat ada cairan dan pas mimpi basahnya itu kaya nikmat tapi tidak menikmati dan pas bangun juga ga kerasa lelah. Apa itu hukumnya tetap cairan mani dan wajib mandi? Soalnya bingung, keadaan wanitanya memang akhir akhir ini sedang keputihan juga Reply
WanitaSalihah 16 July , 2022 at 12:22 pm wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. jika mendapati cairan maka harus mandi. jika tidak, maka tidak perlu mandi. Reply
Anisa 29 May , 2022 at 4:49 pm Assalamu’alaikum. Jika yang keluar seperti mani setelah bercumbu, namun tidak terasa lemas. apakah cairan tersebut mani atau madzi? Terimakasih… Reply
WanitaSalihah 16 July , 2022 at 12:13 pm wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh Kalau melihat dari ciri nya,insyaallah cairan tersebut madzi. Reply