BEREBUT SEEKOR BANGKAI


Bismillah.Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimush-shalihat.

Imam Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:

“Tidaklah aku merasa heran terhadap sesuatu seperti keherananku atas orang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai bagian dari dosa besar. Demi Allah! Sungguh, mencintainya benar-benar termasuk dosa yang terbesar. Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan karena cinta dunia. Bukankah sebab disembahnya patung-patung serta dimaksiatinya Ar-Rahman tak lain karena cinta dunia dan lebih mengutamakannya?” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 138)

***

 

1. Dunia ini hanyalah permainan

Sebagaimana disebutkan Allah ta’ala dalam firman Nya :

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرّاً ثُمَّ يَكُونُ حُطَاماً وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS.Al-Hadid :20)

Jika kita menyadari bahwa dunia ini hanya permainan mengapa harus berebut bahkan sampai membunuh saudaranya?

Imam Hasan Al-Basri rahimahullah berkata:

“Tidaklah aku merasa heran terhadap sesuatu seperti keherananku atas orang yang tidak menganggap cinta dunia sebagai bagian dari dosa besar. Demi Allah! Sungguh, mencintainya benar-benar termasuk dosa yang terbesar. Dan tidaklah dosa-dosa menjadi bercabang-cabang melainkan karena cinta dunia. Bukankah sebab disembahnya patung-patung serta dimaksiatinya Ar-Rahman tak lain karena cinta dunia dan lebih mengutamakannya?” (Mawa’izh Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 138)

Kecintaan terhadap dunia menimbulkan banyak kerusakan. Dosa besar di dunia ini dan kemaksiatan berasal dari cinta pada dunia. Hal ini menyebabkan terjadinya pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, korupsi dan peperangan.

 

2. Dunia ini tidaklah lama dan akan berakhir.

Kehidupan di dunia ini hanya sementara saja. Ada orang yang akan masuk ke dalam surga dan ada digiring ke dalam neraka. Allah telah menerangkan kehidupan akhir lebih awal di dunia agar kita dapat mengetahuinya.

كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا

“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.” (QS. An-Nazi’at : 46).

Umur ummat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu pendek sebagaimana disebutkan dalam hadits . Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur umatku berkisar antara 60 sampai 70, amat sedikit dari mereka yang lebih dari itu.” (HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 757).

Hendaknya setiap orang memanfaatkan umur dan waktu yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ، وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah , lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297).

Pandangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap ini disebutkan dalam suatu hadits. Bahwa Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘ahu pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam ruang khusus beliau. Melihat kesederhanaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bekas tikar kasar yang tampak terlihat di pinggang Rasulullah, shallallahu ‘alaihi wasallam Umar radhiyallahu ‘anhu pun menangis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Umar radhiyallahu ‘anhu tentang sebab dia menangis. Umar lalu menyampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kehidupan Raja Persia dan Raja Romawi yang penuh dengan kesenangan dan kelezatan duniawi. Sementara itu, beliau adalah seorang hamba terpilih dan utusan Allah’ azza wa Jalla.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bersabda,

أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَهُمَا الدُّنْيَا وَلَكَ الْآخِرَةُ

“Apakah engkau tidak ridha? Dunia untuk mereka sementara kenikmatan di akhirat nanti untukmu?” (Shahih Muslim no. 1479)

 

3. Dunia berputar dan tidak berhenti di satu kondisi.

Tidak ada di muka bumi ini kesenangan yang terus menerus. Tidak pernah seseorang itu selamanya menangis dan tidak selamanya tertawa. Kegembiraan terkadang bercampur dengan kesedihan. Kehidupan akan terus berputar ketika yang muda telah menjadi tua dan kulit yang dulunya indah akan ada masanya menjadi keriput maka seperti itulah kehidupan dunia ini.

 

4. Dunia ini nilainya kecil dan sedikit,sehingga tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, beliau bercerita bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati pasar melalui sebagian jalan dari arah pemukiman, sementara orang-orang [para sahabat radhiyallahu ‘anhum] menyertai beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam melewati bangkai seekor kambing yang telinganya cacat (berukuran kecil). Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun mengambil kambing itu seraya memegang telinga nya. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Siapakah di antara kalian yang mau membelinya dengan harga satu dirham?”. Mereka menjawab, “Kami sama sekali tidak berminat untuk memilikinya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam kembali bertanya, “Atau mungkin kalian suka kalau ini gratis untuk kalian?”. Mereka menjawab, “Demi Allah, seandainya hidup pun maka binatang ini sudah cacat, karena telinganya kecil. Apalagi kambing itu sudah mati?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah daripada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim).

 

5. Dunia ini  merupakan penjara bagi orang yang beriman.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ

“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim).

Kehidupan di dunia ini seperti dalam pengasingan (pengasingan bersama iblis laknatullah ‘alaihi) karena tempat asal kita di surga Allah (Nabi Adam ‘alaihissalaam awalnya tinggal di surga ). Seorang mukmin bagaimanapun kekayaan yang dimilikinya dan kebahagiaan yang dia rasakan namun merasakan hidup di dunia ini bagai dipenjara . Kehidupan seorang mukmin di muka bumi memiliki banyak aturan. Bagaimanapun susahnya kehidupan seorang kafir mereka seperti berada di surga (bebas lepas tanpa aturan yang mengikatnya).

 

6. Kita akan mati dan kita akan dibangkitkan.

Kita diciptakan bukan untuk kesia-sian,ada adzab dan hisab dari Allah Ta’ala. Pelaku maksiat yang tidak tertangkap di dunia ini mereka akan menemui hari kebangkitan dan dihadapkan di pengadilan Allah Ta’ala. Bunuh diri bukanlah solusi hanya karena ingin terlepas dari masalah di dunia.

 

Bagaimana seorang mukmin menyikapi dunia ini setelah kita mengetahui hakikat kehidupan dunia? Sehingga kita dapat menghadapi hisab Allah Ta’ala dengan aman. Karena setiap diri pasti akan menerima raport amalannya.

1. Menjadi seperti perantau di dunia ini.

Memanfaatkan waktu sebaik-baik mungkin karena kita hidup tidak akan lama. Mengumpulkan amalan yang bisa kita gunakan untuk akhirat namun jangan melupakan dunia karena kita pun membutuhkan untuk kehidupan. Akan tetapi yang tetap menjadi prioritas utama seorang muslim adalah kehidupan akhirat. Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ

“Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)

 

2. Janganlah berebutan.

Karena dunia ini tidaklah ada harganya. Janganlah saling hasad dan iri hingga menggunakan cara yang tidak syar’i, saling sikut dan berlomba hanya untuk kepentingan dunia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا الْفَقْرُ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا فَتُهلِكُكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم

“Bukanlah kefakiran yang aku takutkan atas kalian. Tetapi aku khawatir akan dibuka lebar (pintu) dunia kepada kalian, seperti telah dibuka lebar kepada orang sebelum kalian. Nanti kalian akan saling bersaing untuk mendapatkannya sebagaimana mereka telah bersaing untuknya. Nantinya (kemewahan) dunia akan membinasakan kalian seperti telah membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Allah Ta’ala memberikan dunia ini untuk semua orang akan tetapi Allah Ta’ala hanya memberikan iman untuk orang yang Allah cintai. Kita dapat mengetahui keberkahan harta dari iman yang kita miliki. Jika iman kita bertambah dengan bertambahnya harta hal itu berarti Allah memberkahi harta kita. Akan tetapi sebaliknya harta tanpa keberkahan bisa menjadi adzab bagi pemiliknya dengan semakin jauhnya orang tersebut dari Allah .

 

3. Jangan menjadikan dunia ambisi karena sifat dunia ini yang fana.

Allah mengadzab orang kafir dengan harta yang mereka miliki. Orang menjadikan dunia sebagai ambisi maka hidupnya tidak akan tenang dan akan selalu gundah dan resah disebabkan takut kehilangan harta yang mereka miliki. Sepatutnya seorang muslim menggunakan dunia dan harta yang dimiliki untuk kehidupan akhirat nanti. Orang yang tujuan hidupnya adalah akhirat hidupnya akan tentram dan bahagia sedangkan orang yang menjadikan semuanya untuk dunia termasuk ibadah yang dia lakukan maka Allah akan menimbulkan kegundahan di dalam hatinya.

Perkataan imam Syafi’i rahimahullah:

“rezeki kita tidak akan bertambah dengan kita lelah karena telah ditakar, pelan-pelan tidak dikurangi semangat pun akan tetap”.

Bukan berarti kita boleh bermalas-malasan akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa kita semestinya menerima berapa rezeki yang telah kita miliki.

 

4. Jangan membuang-buang waktu

Karena kita tidak mengetahui kapan waktu tersebut akan habis. Hendaklah memanfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara. Perbanyak beribadah saat usia kita masih muda karena jika telah tua maka banyak ibadah yang tidak akan bisa lagi kita lakukan. Ketika kita sehat melakukan semua amalan semampu kita karena saat sakit semua amalan itu tetap ditulis. Memanfaatkan harta yang kita miliki untuk bersedekah tidak perlu menunggu kaya. Para sahabat radhiyallahu ‘anhum mereka berbagi meskipun saat itu mereka butuh. Memanfaatkan setiap waktu kosong yang kita miliki. Manfaatkan kehidupan kita dengan memperbanyak amal baik, sebelum kita mati.

 

5. Jangan meremehkan dosa sekalipun itu dosa kecil.

Karena Nabi Adam ‘alaihissalam keluar dari surga hanya satu dosa yang dia miliki. Bagaimana mungkin kita dapat masuk surga dengan dosa yang kita miliki karena akan ada ancaman yang besar untuk semua kemaksiatan. Hendaklah seorang muslim berpikir ketika melakukan dosa karena dengan dosa tersebut akan memungkinkan tidak masuknya seseorang ke dalam surga.

 

6. Perbanyak doa agar Allah selalu menjaga hati kita tidak mudah tertipu dengan dunia

Karena menghadapi dunia ini tidaklah mudah. Berat beban yang harus kita pikul dan hanya dengan pertolongan dari Allah kita dapat melewatinya.

Semoga bermanfaat.

***

Tulisan ini kami rangkum dari kajian “Berebut Seekor Bangkai” yang disampaikan oleh Al Ustadz DR.Syafiq Riza Basamalah,MA ,pada hari Sabtu,23 Dzulhijjah 1435 H /18 Oktober 2014 M ,pukul 15.30-17.30 WIB di Masjid Besar Cipaganti,Bandung.

Dirangkum oleh Tim Penulis WanitaSalihah.Com

Artikel WanitaSalihah.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.