Catatan Ramadhan (10): Sabar


وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fusshilat: 35)

Para ulama menjelaskan bahwa sabar itu ada dalam 3 hal:

  1. Sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah.
  2. Sabar dalam menjauhi hal yang dilarang oleh Allah.
  3. Sabar dalam menerima takdir Allah.
    (Lihat Al-Qaulul Mufid ‘alal Kitabut Tauhid, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.)

Kesabaran adalah mutiara yang tak ternilai.

Orang yang bersabar akan selamat dari murka Allah. Betapa tidak, perintah Allah dikerjakannya, larangan Allah dijauhinya, dan seluruh takdir Allah diterimanya dengan lapang dada. Maka, apa yang akan membuatnya celaka?

Orang yang bersabar akan diliputi oleh kebahagiaan. Betapa tidak, pahala tanpa batas telah menantinya.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Bayangkan, kita sanggup tidak makan dan tidak minum meski kita lapar dan haus. Kita sanggup makan atau minum sembunyi-sembunyi, tapi kita tidak melakukannya karena kita mengharapkan kecintaan Allah sekaligus takut akan azab-Nya. Kita sanggup bersabar dalam berbagai macam ibadah demi meraih ridha Allah.

Bayangkan, kita sanggup menahan emosi ketika di hadapan kita ada hal-hal yang menjengkelkan. Kita sanggup menahan lisan dari mengumpat. Kita sanggup menahan hati agar tidak dongkol. Kita sanggup menahan tangan dan kaki. Semuanya demi mencapai pahala puasa yang sempurna.

Sia-sia bila segenap kesabaran kita hanya tumbuh subur pada bulan Ramadhan. Sejatinya, kesabaran dibutuhkan hingga ajal menjemput.

Mari kita berdoa,

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

“(Mereka berdoa), ‘Duhai Rabb kami, jangan jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).’” (QS. Ali Imran: 8)


Disusun oleh Redaksi WanitaSalihah.Com
Artikel www.wanitasalihah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.