Catatan Ramadhan (8): Mengapa Kita Mengenal Allah Hanya ketika Ramadhan Tiba? Kita wajib menahan diri dari makanan dan minuman serta seluruh pembatal puasa – semenjak fajar terbit hingga ia terbenam – sewaktu tiba bulan Ramadhan. Adapun berpuasa, memagari diri, dan menahannya dari segala keharaman … maka itu harusnya dilakukan sepanjang hayat. Kita wajib berjuang sekuat-kuatnya untuk menahan diri dari segala perkara yang diharamkan Allah. Bila hati mulai tergoda dan bersifat permisif untuk melakukan dosa, cepat-cepatlah bertaubat, kembalilah kepada Allah, dan bersegeralah menuju ampunan-Nya Tabaraka wa Ta’ala. Coba kita perhatikan … Ketika kita berpuasa Ramadhan, kita mampu bersungguh-sungguh bertakwa demi Allah Ta’ala. Kita menjauhi segala hal yang disenangi hawa nafsu. Itu kita lakukan karena ketaatan kita kepada Allah. Kalau begitu … Mengapa kita tidak sedemikian taat bila bukan bulan Ramadhan? Mengapa kita menjauhi keharaman hanya pada bulan Ramadhan? Salah seorang salaf ditanyai tentang sekelompok orang yang beribadah keapda Allah pada bulan Ramadhan. Bila Ramadhan tiba, mereka mengerjakan setiap kewajiban sebagai muslim. Namun bila Ramadhan berlalu, mereka membuang semua ketaatan itu. Sang salaf berkata, بئس القوم لا يعرفون الله إلا في رمضان “Orang terjelek adalah yang mengenal Allah hanya pada bulan Ramadhan.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 396) ** Sumber: Wa Ja’a Syahru Ramadhan, hlm. 26-27, karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Diterjemahkan oleh Redaksi WanitaSalihah.Com Artikel WanitaSalihah.Com June 13, 2016 by Redaksi WanitaSalihah.Com 0 comments 2958 viewson Hati Suci, Ramadhan dan Ied Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: ma'rifatullah, Mengenal Allah, Ramadhan Next: Cara Mengganti Shalat Witir di Siang Hari Previous: Catatan Ramadhan (7): Jadikan Ramadhan sebagai Momentum untuk Bertaubat