Hati Suci

Berjihad selama Bulan Ramadhan, Pahalanya Tanpa Batas

Berjihad selama Bulan Ramadhan, Pahalanya Tanpa Batas

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Ketahuilah bahwa seorang mukmin menghimpun dua jihad dalam dirinya selama Ramadhan: 1. Jihad pada siang hari, yaitu berpuasa. 2. Jihad pada malam hari, yaitu dengan qiyam (shalat tarawih). Barang siapa menghimpun dua jihad ini dalam dirinya, menyempurnakan rukun-rukun serta syarat-syratnya dan bersabar dalam mengerjakannya maka baginya ada pahala yang tanpa batas.”

Masuki Ramadhan dengan Kesucian Hati Tanpa Rasa Benci

Masuki Ramadhan dengan Kesucian Hati Tanpa Rasa Benci

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ditanya, “Bagaimana Anda semua menyongsong Ramadhan?” Dia menjawab, “Tidak ada seorang pun di antara kami yang berani memasuki Ramadhan sementara dalam hatinya terdapat satu dzarrah kebencian kepada saudaranya muslim.” Sumber: Lathaiful Ma’arif, 1:151. ** Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com Artikel WanitaSalihah.Com *** رمضان على الابواب طهرقلبك من الحقد سُئل ابن مسعود

Allah Pun Cemburu

Allah Pun Cemburu

Tahukah ukhti salihah, bahwa Allah pun cemburu? Mungkin rasa cemburu yang familiar di hati kita adalah rasa cemburu dalam cinta dua insan ketika ada pihak lain yang ingin menarik perhatian orang yang dicintainya. Rasa cemburu pada hakikatnya juga merupakan fitrah manusia. Akan tetapi janganlah kita memaknai cemburu semacam ini berlaku pada dzat-Nya. Karena Allah adalah


10 Untaian Nasihat Fudhail bin ‘Iyadh

10 Untaian Nasihat Fudhail bin ‘Iyadh

Jangan tertipu dengan banyaknya orang yang tersesat Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, اتبع طرق الهدى ولا يضرك قلة السالكين، وإياك وطرق الضلالة ولا تغتر بكثرة الهالكين “Ikutilah jalan hidayah dan sedikitnya orang yang menitinya tidaklah membahayakanmu. Hati-hatilah dengan jalan-jalan kesesatan dan jangan terkecoh dengan banyaknya orang yang binasa di dalam kesesatan.” (Al-I’tisham, 1:60, Asy-Syathibi) Carilah

Ketika Jatuh Cinta

Ketika Jatuh Cinta

Jatuh cinta biasa menyambangi hati setiap insan. Hal ini telah menjadi fitrah setiap manusia yang menyukai hal-hal tertentu. Cinta pada harta, kendaraan, anak-anak dan barang-barang tertentu yang disenanginya. Seperti pada firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut ini, زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ

Rajin Shalat tapi Juga Rajin Maksiat

Rajin Shalat tapi Juga Rajin Maksiat

# Fatwa Asy Syaikh Muhammad Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah # Pertanyaan: Aku rajin melakukan shalat, tapi aku juga masih rajin maksiat. Apa nasihat Anda untukku? Mengapa shalatku tidak bisa mencegahku dari perbuatan mungkar? Jawaban: Nasihatku untukmu, hendaknya engkau bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hendaknya engkau bersikap jujur saat menghadap kepada Allah. Hadirkanlah keagungan Dzat


Galau

Galau

Galau.. Galau tak selamanya terlarang Perlulah kita merasa galau Tentang dosa-dosa yang kita perbuat Apakah Allah ampuni… Ataukah tidak… Al Bukhari menyebutkan dalam Shahihnya dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى

Apa yang Kita Dapat dengan Meninggalkan Dosa

Apa yang Kita Dapat dengan Meninggalkan Dosa

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin di tanya: Nafsu saya merayu untuk melakukan kemungkaran atau ucapan buruk, namun di banyak kesempatan saya tidak menampakkan perkataan atau perbuatan. Apakah saya berdosa karenanya? Syaikh menjawab: Jika seseorang dirayu oleh nafsunya untuk melakukan perbuatan haram, baik untuk meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang haram, namun dia meninggalkan rayuan ini

Jangan Biarkan Taubat Tertunda

Jangan Biarkan Taubat Tertunda

Seorang muslim pasti pernah jatuh ke dalam dosa dan kesalahan. Karena dia bukan pribadi yang terbebas dari dosa dan kesalahan. Meskipun demikian, dia tidak boleh menjadikan kekurangannya sebagai alasan untuk menunda taubat. Dinyatakan dalam hadis, كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّا ٕ ٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ “Setiap Bani Adam mempunyai kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat salah


Ampunan Allah Seluas Langit dan Bumi

Ampunan Allah Seluas Langit dan Bumi

Saudariku … Tak ada kata terlambat untuk bertaubat. Rabb kita, Allah azza wa jalla memiliki ampunan seluas langit dan bumi. Bersegeralah menuju ampunan-Nya dan rahmat-Nya ** عن أبي ذر قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول الله عز و جل Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu; dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Anda Mau Dimadu?

Anda Mau Dimadu?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, Anda mau dimadu? Bagaimana jika Allah yang memberi anda madu? Seharusnya anda bahagia…meskipun bisa jadi anda merasa resah… Madu dari Allah, bukan sembarang madu. Jelas ini madu yang berbeda. Mari kita perhatikan hadis berikut, Dari sahabat Amr bin al-Hamiq radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Bersyukur atas Nikmat Allah

Bersyukur atas Nikmat Allah

Allah Ta’ala berfirman: يَعْرِفُونَ نِعْمَةَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُون “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir.” (QS. An Nahl: 83) Makna ayat : Setiap hamba wajib untuk menyadari bahwa setiap kenikmataan datangnya hanyalah dari Allah ‘Azza wa Jalla. Dan kesempurnaan tauhid tidaklah dapat dicapai kecuali bila telah menyandarkan