Mencicipi Makanan Saat Puasa Pertanyaan: Istri saya meminta saya untuk membantunya menyiapkan sajian buka puasa. Ditengah-tengah masak tak sengaja saya mencicipinya karena lupa. Apakah puasa saya batal karena perbuatan saya tersebut (memasak-pen) bukan suatu perkaral yang wajib bagi kami (laki-laki) baik dari sisi syar’i ataupun urf (adat kebiasaan) . Demikian semoga Allah menjaga Anda. Jawaban: Boleh bagi orang yang sedang puasa untuk mencicipi masakan jika dibutuhkan. Dia taruh makanan di ujung lidahnya, lalu dia ludahkan dan mengeluarkannya dari mulut dan pastikan tidak sampai tertelan sedikitpun. Baik yang puasa itu laki-laki ataupun perempuan. Jika dia menelan makanan karena lupa maka tidak ada dosa baginya dan dia bisa lanjutkan puasanya. Hal ini berdasarkan keumuman dalil yang menunjukkan bahwa orang lupa mendapatkan udzur (dispensasi) secara syar’i. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, من نسي وهو صائم ، فأكل أو شرب فليتم صومه ، فإنما أطعمه الله وسقاه “Siapa saja yang lupa ketika sedang puasa kemudian dia makan dan minum maka hendaknya ia tetap lanjutkan puasanya. Karena sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum. (Muttafaqun ‘alaih; Bukhari no. 1399, dan Muslim no 1155) Allahu a’lam. Sumber: http://islamqa.info/ar/26837 — Penerjemah: Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits Artikel WanitaSalihah.Com *** لقد طلبت مني زوجتي مساعدتها في تحضير الإفطار وأثناء قيامي بمساعدتها تذوقت ملح الطعام ناسياً 0 فهل أفطرت بذلك لأنني قمت بعمل ليس واجب علي شرعاً ولا عرفاً 0 هذا والله يحفظكم . الحمد لله لا حرج على الصائم في تذوق الطعام للحاجة ، بأن يجعله على طرف لسانه ، ثم يمجه ويخرجه من فيه ولا يبتلع منه شيئا ، سواء كان الصائم رجلا أو امرأة. فإن ابتلع الصائم منه شيئا ناسيا ، فلا شيء عليه ، وليتم صومه؛ وذلك لعموم الأدلة الدالة على عذر الناسي في الشريعة ، ولقوله صلى الله عليه وسلم : ” من نسي وهو صائم ، فأكل أو شرب فليتم صومه ، فإنما أطعمه الله وسقاه “. متفق عليه ، البخاري 1399 ومسلم 1155 . والله أعلم . Sumber : http://islamqa.info/ar/26837 July 21, 2014 by WanitaSalihah 0 comments 81282 viewson Fiqih, Ramadhan dan Ied Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: mencicipi makanan saat puasa, Puasa Next: Hukum Lendir Kecoklatan yang Keluar sebelum Haid Previous: Mengapa Hanya Maryam dalam Al-Quran?