Meraih Ketenangan Hati yang Hakiki Bukan dengan Cara Meditasi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, وليس للقلوب سرورٌ ولا لذّة تامّة إلا في محبّة الله والتقرّب إليه بما يُحبّه “Hati tidak akan merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang sempurna kecuali dengan mahabbatullaah (rasa cinta kepada Allah) serta mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan yang Dia cintai.” Perhatikanlah Saudaraku! Kebahagiaan dan ketenangan itu hanya diraih dengan kecintaan kepada Allah dan melakukan perbuatan yang mendatangkan kecintaan Allah kepada kita. Itulah kebahagiaan sejati. Lalu bagaimana dengan meditasi? Apakah meditasi termasuk amalan yang Allah cintai? Apakah meditasi mendatangkan kecintaan Allah kepada kita? Apakah meditasi amalan yang Allah perintahkan? Sehingga dengannya Allah berikan ketenangan dan kebahagiaan dalam hati kita?! Sekali-kali tidak. Justru meditasi adalah jalannya orang-orang musyrikin. Jalannya orang-orang yang menentang Allah. Jalannya orang-orang yang mengundang kemurkaan Allah. Itulah jalan mereka meraih ketenangan ‘palsu’. Tidakkah engkau berpikir wahai orang yang masih memiliki akal?! Kemudian beliau rahimahullah melanjutkan, ولا تمكن محبّته إلا بالإعراض عن كل محبوب سِواه، وهذا حقيقة : لا إله إلا الله “Tidaklah seorang akan meraih rasa cinta kepada Allah kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada makhluk. Dan inilah hakikat laa ilaha illalllah (tauhid).” (Al Majmu Fatawa, 28:32) Dari keterangan beliau dapat kita pahami bahwa sesorang masih terbelenggu dengan kecintaan kepada makhluk maka itu tanda dia belum meraih rasa cinta kepada Allah secara sempurna. Pada akhirnya ia tidak merasakan kebahagiaan hakiki. Oleh karena itu jalan-jalan selain jalan tauhid yang diklaim sebagian orang mengantarkan kepada ketenangan dan kebahagiaan maka dipastikan jalan tersebut adalah jalan yang keliru dan menyimpang. Ketenangan dan kebahagiaan yang ia raih adalah kebahagiaan dan ketenangan semu dan fatamorgana. ** Ummu Fathimah Wanitasalihah.Com November 30, 2024 by WanitaSalihah 0 comments 388 viewson Hati Suci Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: dzikir, ketenangan hati, meditasi Next: Makna Fitnah dalam Al Quran dan As Sunnah Previous: Berbaktilah Secara Langsung Kepada Orang Tua