Para Malaikat Mencatat Tulisan Di antara hal yang kedudukannya seperti ucapan adalah tulisan. Apa yang kita tulis dalam internet atau laman media sosial, semuanya dicatat oleh malaikat. Maka, kita hendaknya tidak sembarangan dalam mencatat, menulis, dan mengambil kesimpulan, lalu kita sebarkan di dunia maya. Lisan atau omongan lebih cepat daripada kecepatan badan kita. Gerakan tubuh kita hanya terbatas. Ketika kita ingin memukul, pukulannya terbatas. Ketika kita ingin menendang, tendangannya terbatas. Ketika kita ingin menzalimi orang dengan tangan atau kaki, hal itu tidak dapat kita lakukan kecuali orang tersebut ada di hadapan kita. Hal ini berbeda ketika kita ingin menzalimi orang lain dengan lisan kita. Bahkan, ketika orangnya sudah mati pun, kita bisa menzaliminya dengan cara menisbahkannya melalui ucapan-ucapan yang tidak benar. Manusia zaman sekarang sangat hobi berkomentar. Demikianlah sifat dasar manusia. Manusia senang menjadi komentator dalam segala hal meskipun bukan bidangnya. Bahkan, dalam masalah agama pun, ia juga ikut berkomentar. Padahal, ia jahil atau bodoh tentang masalah agama. Seorang dokter yang ikut mengomentari masalah agama atau ahli fisika dan ahli kimia yang tidak pernah menghafal ayat-ayat Allah, tidak mengetahui hadis-hadis Nabi, dan tidak mengerti bahasa Arab, tetapi hobinya berkomentar tentang masalah agama merupakan perkara yang berbahaya. Semua orang pasti memahami, jika ada seorang ulama atau seorang ustadz yang pengetahuan agamanya banyak, hafalan Al Quran dan hadis-hadis Nabi banyak, kemudian ikut bergabung di ruang operasi, lalu berkomentar di hadapan para ahli bedah, tentu para dokter akan mengatakan orang ini jahil atau bodoh karena berbicara tidak pada tempatnya. Demikian juga sebaliknya. Jika ada seorang yang bergelar profesor dalam bidang kedokteran, kemudian ikut-ikutan dalam masalah agama, tentu saja ini berbahaya. Sumber: Tafsir Juz ‘Amma, Dr. Firanda Andirja, Lc., MA. hlm, 276-277 September 15, 2025 by WanitaSalihah 0 comments 37 viewson Adab, Aklak, dan Doa, Aqidah Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Bahaya lisan, Malaikat Mencatat Tulisan, tulisan adalah lisan manusia Previous: Merengek dan Merendahlah Saat Berdoa!