Suami Tidak Boleh Zalim terhadap Istrinya


Suami Dzalim

Salah satu wejangan yang paling penting disampaikan kepada para suami adalah seorang suami wajib berlaku ma’ruf (baik) terhadap istrinya dan tidak boleh berbuat zalim terkait hak-hak istrinya, baik dalam hak materi maupun non-materi.

Seorang suami tidak boleh diam-diam mengambil harta pribadi istrinya atau membelajakan harta tersebut tanpa sepengetahuan sang istri atau tanpa persetujuannya. Suami juga tidak boleh mengingkari hak-hak istrinya, seperti perlakuan baik dalam rumah tangga, makanan, pakaian, tempat tinggal, didikan dan nasihat, atau mewujudkan keinginannya (selama keinginan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam, pen.).

Jika sang suami mengingkari hak-hak istrinya berarti dia tergolong orang yang dimaksud dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

اللهم إني أحرج حق الضعيفين: اليتيم والمرأة

“Ya Allah, sesungguhnya (aku berlindung kepada-Mu) dari sikap curang terhadap hak dua orang yang lemah: anak yatim dan istri.”

Juga sebuah hadits Qudsi,

يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا

“Wahai hamba-Ku, sungguh Aku telah mengharamkan perbuatan zalim atas diri-Ku, dan aku menjadikan kezaliman itu juga haram kalian lakukan terhadap sesama maka janganlah berbuat zalim.”

Ini adalah dalil umum yang menyebutkan haramnya kezaliman dalam bentuk apa pun. Terlebih lagi bila kezaliman itu dilakukan seorang suami terhadap istrinya. Seorang suami telah mengambil seorang istri (dari orang tuanya), kemudian hubungan dengan istrinya itu menjadi halal melalui janjinya kepada Allah dan ucapannya (ijab kabul dalam akad nikah).

Oleh karena itu, seorang suami tidak boleh mengambil-paksa harta yang menjadi hak istri atau sengaja tidak segera menunaikah hak nafkah istrinya.

**

Sumber: Al-Adabusy Syar’iyyah fi Ma’asyirah Az-Zawjiyyah.

Penerjemah: Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel WanitaSalihah.Com

**

أن من أهم مظاهر التواصي بالنساء ومعاشرهن بالمعروف عدم ظلمهن فى

شيء من حقوقهن، سواء كانت مادية أو معنوية .

فلا يجوز للزوج بأي حال من الأحوال أن يغتصب مال زوجته أو ينفقه

بغير إذ ا أو بغير رضاها، كما لا يجوز له أن يجحدها شيئاً من حقوقها المتعلقة

بحسن العشرة، أو الإطعام، أو الكسوة، أو السكن، أو التربية والنصح، أو قضاء

الوطر، فإنه إن جحدها شيئاً من ذلك دخل في عموم قوله صلى الله عليه وسلم :

(( اللهم إني أحرج حق الضعيفين: اليتيم والمرأة )) .

وقوله صلى الله عليه وسلم- فيما يرويه عن رب العزة -:

((يا عبادي إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرما فلا تظالموا )) .

فهذا النص عام، ويدخل في عمومة تحريم أي نوع من الظلم، لا سيما ظلم

الزوج للزوجة، فإنما أخذها واستحلها بعهد الله وميثاقه، فلا يجوز له بأي حال

عضلها مالها من حقوق أو الاستهانة في أدائها إليها .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.