Islam Itu Mudah


islam itu mudah

“Mudahkanlah
dan jangan mempersulit,

Sampaikan kabar gembira
dan jangan menakut-nakuti.”

(HR. Bukhari & Muslim)

***

Demikianlah nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada ummatnya agar memudahkan dan jangan mempersulit apalagi membuat manusia lari dari Islam, karena tabi’at Islam itu sendiri mudah dan tidak sulit, bahkan menyenangkan bukan menakutkan, dengan syarat, tidak memudah-mudahkan dengan akal pikiran dan perasaan. Semua disandarkan pada nash yang shahih berdasar Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman generasi terbaik ummat ini yaitu para salafush shalih.

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَسِرُّوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا

Dari Anas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: ”Mudahkanlah dan janganlah menyusahkan, dan berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (dari agama ini).”

Riwayat Bukhari (no. 69 dan ini lafazhnya) dan Muslim (no.1734).

عَنْ أَبِىْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّيْنُ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ،فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا،وَاسْتَعِيْنُوْا بِلْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْ ٍٕ مِنَ الدُّلْجَةِ. (رواه البخارى )

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: ”Sungguh agama (Islam) ini mudah. Tidaklah seorangpun yang memberat-beratkannya melainkan agama ini mengalahkannya. Karena itu berlaku sedanglah kamu dan mendekatlah, serta mintalah bantuan di waktu pagi dan petang dan sedikit di akhir waktu malam.” (Hadits shahih riwayat Al-Bukhari (no.39,5673,6463,7235))

Siapa yang memberat-beratkan agama Islam pasti akan dikalahkan karena begitu banyak jalan kebaikan dalam Islam yang telah diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang pasti dia tidak sanggup mengamalkan semuanya. Oleh karena itu hendaklah berlaku sedang, yaitu tengah-tengah dalam beramal, dengan tidak berlebihan dan mengurangi hak atau melalaikannya, dengan syarat amalnya benar sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Apabila tidak sanggup mengerjakan semua amal yang disunnahkan oleh Rasul atau tidak sanggup mengambil yang sempurna, maka kerjakanlah saja apa yang mampu dari amal shalih untuk mendekati kesempurnaan. Kemudian kerjakanlah amal taat kepada Allah ‘Azza wa Jalla pada waktu bersemangat, sebab saat itu hati-hati kita dapat merasakan kelezatan beribadah kepada Rabbul ‘alamin sehingga tidak menjemukan dan sampailah kita di tempat tujuan.

Seorang musafir yang cerdik pasti memilih waktu-waktu yang tepat untuk berjalan dan beristirahat. Begitu juga orang yang beribadah, hendaklah memilih waktu dan saat yang tepat yang sekiranya tidak membuat dia jemu dan malas hingga akhirnya meninggalkan atau mengurangi ibadah. Oleh karena itu berlaku sedanglah dan mendekatlah sedikit demi sedikit untuk mencapai kesempurnaan, juga kerjakanlah ibadah dengan penuh semangat dan saat hati ini bisa merasakan kelezatan dalam beribadah. Karena ibadah ini bukanlah suatu beban yang membebani manusia, tetapi ia merupakan kesenangan dan kegembiraan hakiki yang kelezatannya benar-benar dapat dirasakan.

Semoga bermanfaat.

Tulisan ini merujuk pada catatan saat kajian “Islam itu Mudah” pada tahun 2011 di Masjid Besar Ujung Berung, kota Bandung yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Hakim Abdat hafidzahullah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.