Catatan Ramadhan (9): Celaka karena Tidak Diampuni Diriwayatkan dari Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu; dia berkata, وعن كعب بن عجرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : احضروا المنبر فحضرنا فلما ارتقى درجة، قال آمين. فلما ارتقى الدرجة الثانية، قال آمين. فلما ارتقى الدرجة الثالثة، قال آمين. فلما نزل قلنا يا رسول الله لقد سمعنا منك اليوم شيئا ما كنا نسمعه. قال إن جبريل عليه السلام عرض لي فقال بعد من أدرك رمضان فلم يغفر له، قلت آمين. فلما رقيت الثانية قال بعد من ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت آمين. فلما رقيت الثالثة قال بعد من أدرك أبويه الكبر عنده أو أحدهما فلم يدخلاه الجنة قلت آمين “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Datanglah ke dekat mimbar!’ Kami pun mendatangi mimbar. Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menaiki satu anak tangga, beliau berkata, ‘Amin ….’ Beliau menaiki anak tangga kedua, dan berkata, ‘Amin ….’ Beliau menaiki anak tangga ketiga, dan berkata, ‘Amin ….’ Sewaktu beliau turun, kami katakan, ‘Wahai Rasulullah, kami tadi mendengarmu mengucapkan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya.’ Beliau bersabda, ‘Jibril ‘alaihis salam mendatangiku. Dia berkata, ‘Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan tapi dosanya tidak diampuni.’ Kukatakan, ‘Amin ….’ Ketika kunaiki anak tangga kedua, dia berkata, ‘Celakalah orang yang tidak bersalawat atasmu ketika namamu disebut di dekatnya.’ Kukatakan, ‘Amin ….’ Ketika kunaiki anak tangga ketiga, dia berkata, ‘Celakalah orang yang mendapati masa tua ibu-bapaknya namun dia tidak mampu masuk surga (dengan cara berbakti kepada keduanya, pen.).’” (Hadits shahih; riwayat. Al-Hakim. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib) Saudariku se-islam, dalam hadits di atas, tersebutlah satu jenis orang yang celaka, yaitu orang yang menjumpai Ramadhan namun dosanya tidak terampuni. Mengapa sedemikian celakanya? Karena pada bulan Ramadhan, banyak sekali pintu ampunan. Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena beriman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni. Barang siapa yang shalat tarawih karena beriman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni. Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar karena beriman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni. Ramadhan itu sebulan penuh. Dua puluh sembilan atau tiga puluh hari. Mari semangati diri kita untuk serius dan bersungguh-sungguh mencari ampunan Allah. Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk menjadi hamba-Nya yang mengakhiri Ramadhan dengan kemenangan. Bila Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita dengan sebab amal shalih kita pada bulan ini, maka itulah kemenangan yang sangat besar. Semoga istigfar kita terangkat ke langit. Semoga doa kita dikabulkan oleh-Nya. Semoga seluruh puasa kita diterima di sisi-Nya. Semoga seluruh shalat malam kita diterima di sisi-Nya. Semoga seluruh amal shalih kita pada bulan ini diterima di sisi-Nya. ** Penyusun: Redaksi WanitaSalihah.Com Artikel WanitaSalihah.Com June 14, 2016 by Redaksi WanitaSalihah.Com 0 comments 12676 viewson Adab, Aklak, dan Doa, Ramadhan dan Ied Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: ampunan, berbakti kepada orang tua, birrul walidain, dosa, dosa yang diampuni, Ramadhan, salawat nabi Next: Berenang Saat Puasa Previous: Cara Mengganti Shalat Witir di Siang Hari