Ramadhan dan Wanita Ramadhan adalah kesempatan besar, maka manfaatkanlah! Berapa banyak orang yang berpuasa bersama kita pada tahun-tahun yang lalu, tapi mereka sekarang sudah di bawah tanah, atau mereka terhalang kelemahan atau sakit dari melaksanakan puasa. Karena itu, bersegeralah melakukan amal-amal shalih , dan ketahuilah bahwa Ramadhan menjumpaimu dalam keadaan sehat wal afiyat adalah nikmat besar yang patut disyukuri. Ramadhan adalah bulan Al Quran. Karena itu, bersemangatlah dalam membaca Al Quran di dalamnya, dan tentukan untuk dirimu minimal satu juz setiap hari. Bersemangatlah pula untuk mendengarnya, saat engkau melakukan pekerjaan rumah. Ramadhan adalah bulan ampunan. Allah Ta’ala memiliki orang-orang yang dibebaskan dari Neraka pada setiap hari dan malam dari hari-hari dan malam-malam Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Karena itu, berkeinginanlah agar engkau termasuk orang-orang yang dibebaskan-Nya dan termasuk orang-orang yang dirahmati. Ramadhan adalah bulan memelihara lisan dari yang diharamkan, seperti caci maki, celaan, ghibah dan namimah (mengadu domba). Ketahuilah bahwa perkataan ini mengurangi pahala orang yang berpuasa. Hendaklah engkau berpaling dari orang-orang jahil, dan jadilah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam“Jika ada seseorang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan, ‘Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.’” Ramadhan adalah bulan sedekah. Karena itu, berkeinginanlah untuk menyedekahkan sebagian dari rizki yang telah Allah anugerahkan kepadamu. Jadilah engkau sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan, di mana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan dibandingkan angin yang berhembus. Ramadhan adalah bulan do’a. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan dibelenggu, dan penyeru berseru, “Wahai pencari kebaikan, majulah! Wahai pencari keburukan, mundurlah!” Karena itu, saudariku, berkeinginanlah untuk memperbanyak doa di dalamnya. Ramadhan adalah bulan Qiyam. Karena itu, gigihlah dalam melaksanakannya. Jika engkau ingin shalat di masjid, maka hendaklah engkau berkomitmen menjaga adab-adab keluar rumah, yaitu berhijab dan tidak mengenakan parfum. Hati-hatilah dari mengganggu jama’ah karena anak-anakmu. Ramadhan adalah peluang untuk mensucikan jiwa, membersihkannya, dan membiasakannya pada ketaatan. Ketahuilah bahwa Rabb Ramadhan adalah Rabb bulan-bulan dan hari-hari lainnya. Jangan engkau menjadi orang yang taat di bulan Ramadhan, tapi bermaksiat pada bulan lainnya, menjadi ahli ibadah pada bulan itu, tapi menjadi orang yang lalai pada bulan-bulan lainnya. Berusahalan mengatur waktumu. Jangan menyia-nyiakannya seluruhnya untuk tidur dan bermalas-malasan, atau duduk di depan televise untuk menonton sinetron atau film. Lailatul qadr adalah lebih baik daripada seribu bulan, maka berkeinginanlah untuk mencari waktunya. Engkau memiliki teladan pada diri Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang sangat mendambakan lailatul qadr dan apa yang diucapkan saat itu, ketika ia bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang apa yang diucapkan di dalamnya, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah kesalahanku.” (HR. At Tirmidzi dan an Nasa’i) Zakat fitrah adalah penyuci orang yang berpuasa, dan makanan bagi orang yang lapar dan fakir. Karena itu, berkeinginanlah untuk membayarnya sebelum shalat Ied. Mohonlah kepada Allah agar menerima puasa, qiyam, dan amal shalih kita (kami dan engkau). Berhati-hatilah agar engkau tidak termasuk orang-orang yang merugi di bula ampunan. Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga, dan berapa banyak orang yang melakukan qiyamul lail tidak mendapatkan dari qiyamnya kecuali kelelahan. Bermaksiat di bulan Ramadhan adalah dosa yang sangat besar, sebagaimana ketaatan pahalanya sangat besar. Karena itu, berhati-hatilah dari bermaksiat kepada Allah di bulan Ramadhan dan selainnya. Jika darah haid datang kepadamu di bulan Ramadhan, jangan bersedih. Ketahuilah bahwa ini adalah perkara yang telah ditetapka atas wanita anak cucu Adam. Katena itu, carilah pahala di sisi Allah Ta’ala, maka engkau mendapat pahala. June 8, 2016 by WanitaSalihah 0 comments 3658 viewson Ramadhan dan Ied Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: amalan wanita di bulan ramadhan, muslimah di bulan ramadhan, nasehat untuk wanita di bulan ramadhan, Ramadhan, wanita haid Next: Catatan Ramadhan (3): Berjuang hingga Akhir Previous: Catatan Ramadhan (2): Menjadi Orang Bertakwa dengan Berpuasa Ramadhan
