Nasehat Bagi Para Da’i Yang Menyeru Ke Jalan Allah


Nasehat kepada dai

Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah di tanya:

”Kami mengharapkan nasihat umum untuk para Da’i yang mengajak kepada jalan Allah dan generasi muda muslim, serta alangkah indahnya kalau engkau memanjangkan dan membanyakkan.” (Al-Mushaara’ah, hlm 92)

Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah menjawab:

Adapun nasehatku buat para da’i yang mengajak kepada agama Allah, maka sesuangguhnya saya menasehati mereka agar ikhlash untuk Allah, Allah ta’ala berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (QS. Al Bayyinah: 5)

Dan Allah ta’ala berfirman:

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik).” (QS. Az Zumar: 3)

Sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى

“Sesungguhnya setiap amal itu disertai niat, serta setiap orang hanyalah dibalasi berdasarkan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saya menasehati mereka untuk bertafaqquh dalam agama Allah, sebab sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّين

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya suatu kebajikan, maka Dia akan membuatnya faqih dalam agama.” (HR. Al Bukhari)

Bahkan Allah ta’ala berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

“Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At Taubah: 122)

Saya juga menasehati mereka untuk menyatukan kalimat. Ketahuilah—semoga Allah memberkahi kalian- sesungguhnya para musuh islam tidaklah takut pada panser-panser kita kaum muslimin, pesawat tempur, senjata, atau mesin tempur kita, sebab mereka mempunyai yang demikian itu dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada apa yang kita miliki. Akan tetapi yang mereka takuti adalah islam, mereka takut pada orang-orang yang berkomitmen pada agama, karena inilah mereka amat sangat berambisi untuk memecah belah kaum muslimin, terlebih khusus para da’inya yang mengajak kepada Allah, mereka itu orang-orang yang mempunyai derajat tinggi dan merekalah para pemimpin, seperti yang difirmankan Allah ta’ala di dalam Kitab-Nya:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: ”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS. Fush Shilat: 33)

Saya menasehatkan mereka untuk menyatukan kalimat, serta seharusnya mereka menyadari dan mengetahui dengan baik kalau di sana ada upaya untuk memecah belah kaum muslimin, yakni setan-setan manusia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيش

”Sesungguhnya setan telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat, akan tetapi ia melakukan adu domba.” (HR. Muslim no. 5030)

***

Sumber: Nasehatku Untuk Ahlus Sunnah

Oleh Asy Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i rahimahullah

Penerbit: Pustaka Al Haura’

Artikel WanitaSalihah.Com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.