Obat Penyakit Hati Setiap penyakit pasti ada obatnya. Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Allah juga menurunkan obatnya. Begitu pula dengan penyakit hati, ada obatnya. Diantaranya adalah: 1. Mentauhidkan Allah dan menjauhkan syirik Obat yang paling mujarab untuk membersihkan hati adalah dengan mentauhidkan Allah dan menjauhkan diri dari syirik, ikhlas, serta beriman dengan keimanan yang benar. Tidak ada kebaikan hati melainkan jika Allah sebagai Rabb-nya, Pencipta-nya Yang Maha Esa, menjadi satu-satunya Dzat yang diibadahinya, puncak tujuannya, dan Yang paling dicintainya dari pada yang lain. Setiap muslim wajib meyakini semua yang ada di langit, di bumi, dan diantara keduanya, semua itu adalah milik Allah ‘Azza wa Jalla, segala puji bagi-Nya. Oleh karena itu, wajib bagi makhluk untuk mentauhidkan Allah, beribadah hanya kepada-Nya, merasa takut, harap, cinta, tawakkal, taubat, memohon, meminta hanya kepada Allah semata. إِيَّاك نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5) Dengan mentauhidkan Allah,hati menjadi hidup, sehat, selamat, dan bahagia. (Mawaaridul Amaan, hlm. 67 dan 69) 2. Menuntut ilmu syar’i dan mengamalkannya, serta menerima kebenaran dan mengamalkannya Menuntut ilmu syar’i adalah ladang penyubur iman. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di utus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seluruh umat manusia dengan membawa dua hal, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Karenanya, konsekuensi dari menuntut ilmu adalah menerima kebenaran dan mengamalkannya. Orang yang paling bahagia adalah orang yang menuntut ilmu syar’i, ikhlas karena Allah, dan mengamalkannya. 3. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat Urutan dosa dan maksiat dari yang paling besar adalah syirik, kemudian bid’ah, lalu kemaksiatan secara umum. Kesemuanya ini harus dijauhkan dari amalan sehari-hari seorang muslim. 4. Berdzikir dan istighfar Berdzikir yang sesuai dengan sunnah Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam serta banyak beristighfar dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dapat mengobati hati yang sakit. Sebab dalam dzikir ada ketenangan hati, sebagaimana firman Allah: اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِ ؕ اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS.Ar-Ra’d :28) وَ بِالْأَسْحارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ “Dan di akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 18) 5. Membaca Al Qur’an setiap hari Di dalam Al Qur’an itu terkandung penawar hati yang sakit.Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُمۡ مَّوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوۡرِۙ وَهُدًى وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Rabb-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS.Yunus : 57) 6. Selalu bertaubat kepada Allah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertaubat sebanyak 100 kali dalam sehari. Bahkan pernah dalam satu majelis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seratus kali mengucapkan: رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ ‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur” “Ya Allah, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat, dan Maha Pengampun.”(Shahih: HR.Ahmad (II/21), Abu Dawud (no.1516), at-Tirmidzi (no.3434), Ibnu Majah (no.3814), dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma) 7. Berbuat baik kepada manusia Berbuat baik, membantu, menolong manusia akan menjadikan hati itu menjadi sehat dan hidup.Yang lebih berhak supaya kita berbuat baik kepadanya adalah orang tua kita. Berbuat baik kepada orang tua akan melapangkan dada, memudahkan urusan, dan dapat memasukkan seseorang ke dalam Surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” (Hasan: HR. Al-Qudha’i (no.777-Syarh Kitaabusy Syihab) dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath (no.5783) di hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no.3289)) 8. Membuang berbagai kotoran hati Hati seorang muslim harus senantiasa dibersihkan dari kotoran hati, seperti cinta dunia, sombong, ‘ujub (bangga diri), tidak jujur, dan yang lainnya. Di awal-awal diutusnya Nabi shallallahu ‘alaii wasallam sebagai Rasul, beliau diperintahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla, وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ “Dan pakaianmu hendaklah engkau bersihkan.”(QS. Al-Muddatstsir: 4) Yang dimaksud dengan pakaian di sini menurut penjelasan ulama adalah hati, maksudnya adalah “dan hatimu hendaklah engkau bersihkan.” 9. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat Setiap mukmin dan mukminah hendaklah menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Betapa banyak orang muslim yang terlihat sibuk namun tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya, seperti membicarakan aib orang lain, berangan-angan kosong dan sebagainya. 10. Zuhud terhadap dunia Orang yang zuhud terhadap dunia adalah orang yang dicintai Allah dan manusia. Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ، وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسِ “Berlaku zuhudlah didunia, maka Allah akan mencintaimu, dan berlaku zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (HR.Ibnu Majah (no.4102), dishahihkan oleh al-Hakim (VI/313), Imam as-Suyuthi dalam kitab al-Adzkaar, Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah (no.944) dan Shahiihul Jaami’(no.922)). Makna zuhud yang sesuai dengan syari’at adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat dan hatinya yakin serta percaya dengan apa yang ada di sisi Allah Ta’ala. (Ibnu Taimiyyah dalam Majmuu’ al-Fataawaa (X/641)) Yang wajib diingat, bahwa dunia ini bukanlah tujuan hidup, akan tetapi sebagai sarana dan ladang untuk melakukan amal-amal shalih. Tujuan hidup seoarang mukmin adalah akhirat. Tujuannya adalah Surga. Meski demikian, seorang mukmin wajib mencari nafkah untuk membiayai hidupnya, keluarganya, untuk dikeluarkan zakatnya, sedekahnya, dan amal kebaikan lainnya. Seorang mukmin tidak boleh mengharap dan meminta-minta kepada manusia, dan dengan bersikap zuhud hati seorang mukmin akan menjadi lapang dan bahagia. 13. Banyak berdoa kepada Allah Ta’ala Seorang muslim yang ingin supaya hatinya bersih, harus banyak berdo’a dan memohon kepada Allah agar dikarunia hati yang sehat, hati yang selamat, hati yang bersih, dan hati yang bertakwa kepada Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk mengucapkan : اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى “Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.” “Ya Allah,sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk ketakwaan, terpeliharanya diri, dan kecukupan.” (Shahih: HR.Muslim (no.2721), at-Tirmidzi (no.3489), Ibnu Majah (no.3832), Ahmad (I/416,437), dari Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu) يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ “Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘alaa diinik” “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati,teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.”(Shahih: HR.At-Tirmidzi (no.3522) dan Ahmad (VI/302,315) dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha). — Dikutip dari Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam Tazkiyatun Nufus, Karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahullah, Penerbit Pustaka at-Taqwa, Bogor dengan sedikit pengeditan dari redaksi. – Artikel WanitaSalihah.Com January 11, 2015 by Redaksi WanitaSalihah.Com 0 comments 8619 viewson Hati Suci Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Al Quran sebagai obat, Obat Penyakit Hati Next: Mengapa Perlu Mengenal Biografi Para Ulama Previous: Renungan Untuk Syiah: Menangislah Karena Tauhid