Silsilah Belajar Tafsir #3


QS. Al-A’raf :27

يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا

Wahai Anak keturunan Adam Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya setan telah megeluarkan bapak ibumu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya.”

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

” العبد قد بُلِيَ بالغفلة والشهوة والغضب ، ودخوله -أي: الشيطان- على العبد من هذه الأبواب الثلاثة ، ولو احترز العبد ما احترز فلابد له من غفلةٍ ، ولابد له من شهوةٍ ، ولابد له من غضبٍ ، وقد كان آدم أبو البشر عليه السلام من أحلم الخلق ، وأرجحهم عقلاً وأثبتهم ، ومع هذا فلم يزل به عدو الله حتى أوقعه فيما أوقعه ، فما الظنّ بفراشة الحُلُم ؟!
ومن عقله في جنب عقل أبيه كتفلةٍ في بحرٍ ؟! ”

Seorang hamba pasti diuji dengan kelalaian, syahwat dan amarah. Sementara setan masuk kedalam tubuh anak Adam melalui ketiga pintu ini. Meskipun hamba tersebut mawas diri terhadap apa yang perlu diwaspadai namun tetap saja ada kelalaian, pasti ada syahwat, pasti muncul amarah. Nabi Adam, bapaknya seluruh manusia beliau makhluk yang paling lembut, memiiki akal yang paling utama serta paling kuat, meskipun demikian musuh Allah (setan) mampu menggelincirkannya sehingga ia terjatuh pada perbuatan menimpanya. Maka apakah keyakinan (dapat diperoleh) hanya dengan firasat sebuah mimpi? Padahal akal orang tersebut bila dibanding dengan akal bapaknya nya bagai satu endapan yang berada di lautan samudra.

Al-Waabilushshoyyib, 37

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.