Teh Rambut Jagung untuk Penderita Diabetes


teh rambut jagung

Teh adalah minuman yang awalnya dibuat dari daun tanaman teh. Namun, seiring waktu, istilah “teh” juga digunakan untuk menyebut minuman seduhan dari berbagai bagian tanaman kering lainnya. Dalam proses pembuatan teh, metode pengeringan sangat penting karena memengaruhi kestabilan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, terutama karena dipengaruhi oleh alat pengering, suhu, dan lama pengeringan.

Rambut jagung, bagian halus berwarna keemasan atau cokelat muda yang tumbuh di ujung tongkol jagung, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai bahan herbal yang kaya manfaat. Tidak hanya sekadar limbah pertanian, rambut jagung ternyata mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berpotensi besar dalam dunia kesehatan, terutama untuk pengelolaan diabetes. Pengolahan teh rambut jagung dengan metode pengeringan kabinet pada suhu 65°C selama lima jam menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi.

Rambut jagung memiliki komposisi kimia dan fitokimia yang sangat beragam. Varietas rambut jagung dari berbagai negara memiliki karakteristik gizi yang berbeda. Misalnya, varietas dari Indonesia kaya akan protein, sementara varietas dari Meksiko tinggi kandungan serat pangan.

Rambut jagung mengandung berbagai zat gizi dan senyawa bioaktif penting seperti protein, vitamin, polisakarida, mineral (kalsium, kalium, magnesium, dan natrium), serta senyawa fitokimia seperti alkaloid, tanin, saponin, dan steroid. Kombinasi senyawa ini menjadikan rambut jagung bukan hanya sekadar bahan herbal, tetapi juga sumber potensial untuk pengobatan berbagai penyakit.

Manfaat Rambut Jagung dalam Pengobatan Tradisional

Rambut jagung secara tradisional  telah digunakan sebagai diuretik, pereda pembengkakan, dan penunjang kesehatan hati serta kantung empedu. Selain itu, herbal ini juga digunakan dalam pengobatan sistitis (infeksi kandung kemih), penyakit kuning, edema, gangguan prostat, infeksi saluran kemih, hiperglikemia, hingga obesitas.

Studi ilmiah terkini pun semakin memperkuat peran rambut jagung dalam bidang medis. Rambut jagung diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetik, anti-obesitas, pelindung saraf, antidepresan, hingga antikanker.

Potensi Antidiabetik Rambut Jagung

Salah satu manfaat paling menjanjikan dari rambut jagung adalah kemampuannya dalam mengontrol kadar gula darah. Sejak lama digunakan untuk mengatasi hipoglikemia, rambut jagung menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang kuat. Namun, sejauh ini masih sedikit kajian ilmiah yang secara mendalam membahas potensi antidiabetik dari senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya.

Berbagai senyawa dalam rambut jagung diketahui dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat penyerapan glukosa, dan mengatur metabolisme karbohidrat. Mekanisme kerja ini memberikan peluang besar bagi pengembangan rambut jagung, terutama dalam bentuk teh herbal, sebagai agen penurun gula darah alami.

Kandungan utamanya, yaitu polisakarida PCS2, terbukti dapat menurunkan kadar gula darah, memperbaiki kadar lemak dalam tubuh, serta melindungi sel dan organ dari kerusakan akibat diabetes. Uji coba pada tikus menunjukkan bahwa PCS2 mampu meningkatkan kinerja insulin, memperbaiki toleransi glukosa, serta mengaktifkan enzim antioksidan alami tubuh.

Bagaimana Rambut Jagung Membantu Mengontrol Diabetes?

Kandungan alami dalam rambut jagung dapat membantu menurunkan kadar gula darah secara alami dan aman.

  1. Merangsang Produksi Insulin

Rambut jagung mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan saponin yang mampu merangsang sel β-pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Insulin adalah hormon yang berfungsi menurunkan gula darah. Pada penderita diabetes, produksi insulin bisa berkurang atau tubuh menjadi kurang sensitif terhadapnya.

Menariknya, ekstrak rambut jagung juga membantu memperbaiki sel pankreas yang rusak, sehingga tubuh bisa kembali memproduksi insulin secara alami.

  1. Menghambat Penyerapan Gula dari Makanan

Selain membantu produksi insulin, rambut jagung juga menghambat kerja enzim pencerna pati, yaitu α-amilase dan α-glukosidase. Enzim ini bertanggung jawab memecah karbohidrat menjadi gula. Ketika enzim ini dihambat, maka gula tidak langsung dilepaskan ke dalam darah, sehingga kadar gula darah tetap stabil setelah makan.

  1. Kaya Antioksidan

Rambut jagung juga kaya akan antioksidan alami. Antioksidan ini tidak hanya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat gula darah tinggi, tapi juga dapat membantu mencegah komplikasi diabetes, seperti kerusakan ginjal (nefropati) dan peradangan.  Pengolahan teh rambut jagung dengan metode pengeringan kabinet pada suhu 65°C selama lima jam menghasilkan aktivitas antioksidan yang tinggi, melebihi aktivitas antioksidan teh hitam dan teh hijau  komersial. Hasil analisis menggunakan LC-HRMS menunjukkan bahwa teh rambut jagung mengandung berbagai senyawa aktif yang berperan dalam aktivitas antioksidan, antara lain betaine, 6-metil quinoline, hesperidin, luvangetin (turunan kromon), embelin (senyawa benzoquinon), dan eukaliptol (1,8-cineole). Senyawa-senyawa ini berkontribusi terhadap potensi teh rambut jagung sebagai minuman fungsional.

  1. Efek yang Terbukti dalam Uji Laboratorium

Dalam berbagai studi pada tikus percobaan, pemberian ekstrak rambut jagung mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan dengan adanya kandungan fitokimia dan polisakarida PCS bahkan sebanding dengan obat diabetes standar seperti glibenklamid. Hasil terbaik didapatkan dari ekstrak yang dibuat setelah rambut jagung dimasak dan direndam dalam air atau alkohol.

***
Penyusun: Arviani Ardillah

Referensi :

  • Pan Y, Wang C, Chen Z, Li W, Yuan G, Chen H. Physicochemical properties and antidiabetic effects of a polysaccharide from corn silk in high-fat diet and streptozotocin-induced diabetic mice. Carbohydrate polymers. 2017 May 15;164:370-8.
  • Singh J, Rasane P, Nanda V, Kaur S. Bioactive compounds of corn silk and their role in management of glycaemic response. Journal of Food Science and Technology. 2023 Jun;60(6):1695-710.
  • Wahyudi VA, Nisya AC, Manshur HA, Husna A, Syarpin. Optimisation of corn silk tea production, and its antioxidant profile. International Food Research Journal. 2024 May 1;31(3):670-80.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.