10 Tipe Wanita yang Tidak Baik untuk Dinikahi


Sebagian orang Arab menyatakan, “Janganlah kalian menikahi enam orang perempuan berikut ini; annanah, mannanah, hannanah, haddaqah, barraqah, dan syaddaqah.”

Untuk itu hindarilah beberapa tipe kaum perempuan berikut ini:

  1. Annanah, yakni perempuan yang banyak mengaduh dan mengeluh, ia mengikat kepalanya setiap saat. Menikahi perempuan yang sering sakit atau pura-pura sakit tentu tidak mengandung kebaikan.
  2. Mannanah, yakni perempuan yang mengungkit-ungkit kebaikannya kepada suaminya, ia mengatakan, ”Aku telah berbuat begini dan begini demi dirimu.”
  3. Hannanah, yakni perempuan yang menyayangi suami orang lain, atau menyayangi anak dari suami sebelumnya, sehingga mengabaikan hak suaminya yang sekarang.
  4. Haddaqah, yakni perempuan yang suka melirik segala sesuatu, sehingga ia menginginkannya dan membebabi suami untuk membelikannya.
  5. Barraqah, mengandung dua makna. Pertama, perempuan yang sepanjang hari memoles dan merias wajahnya agar wajahnya memukau. Kedua, perempuan yang sering mencacat makanan.
  6. Syaddaqah, yakni perempuan yng banyak bicara alias cerewet.

Tirmidzi meriwayatkan hadits dengan sanad hasan, bahwasanya Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني مجلسا يوم القيامة الثرثارون والمتشدقون والمتفيهقون ، قالوا : يا رسول الله قد علمنا الثرثارون والمتشدقون فمن المتفيهقون ؟ قال : المتكبرون

”Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.” Orang berkata, ”Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun itu?” Beliau bersabda, ”Yaitu orang-orang yang sombong”

Terdapat sebuah ungkapan, ”Ada empat perempuan yang tidak layak dinikahi, yakni mukhtali’ah, mubariyah, ’ahirah, dan nasyiz.”

  1. Mukhtali’ah, yaitu perempuan yang meminta khulu’ setiap saat tanpa ada sebab.
  2. Mubariyah, yakni perempuan yang suka membanggakan diri dengan perantaraan perbuatan orang lain dan membanggakan hal-hal keduniaan. Misalnya, ”Aku punya keponakan yang bisa begini dan begini.”
  3. ’Ahirah, yakni perempuan fasik yang dikenal memiliki pria idaman lain atau selingkuhan. Perempuan inilah yang disebut dalam firman Allah, ”.. dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya.” (Qs. An Nisa: 25)
  4. Nasyiz, yakni perempuan yang merasa lebih tinggi atas suami, baik dalam hal perbuatan maupun perkataan. Nasyiz artinya bagian tanah yang tinggi.

Juga, tidak pantas dinikahi perempuan yang sering marah, banyak bicara, dan berani kepada kaum laki-laki, yaitu perempuan yang terbiasa masuk dalam komunitas kaum laki-laki dengan dalih keberanian etika dan kuatnya kepribadian.  Perempuan seperti ini hanya akan mendatangkan kesedihan, kedukaan dan bencana bagi Anda. Jauhi pula perempuan yang berakhlak buruk. Sungguh, ia akan memenuhi rumah dengan kesedihan, kedukaan, kegelisahan, kerisauan dan bencana.

Maha Suci Engkau wahai Allah, dan segala puji untuk-Mu…

***

Tipe Suami Istri Penenteram Hati, karya Syaikh Nada Abu Ahmad, Penerbit Kiswah. (Judul Asli, Man Takhtarin? Man Takhtar?)

16 comments
  1. harii

    28 March , 2016 at 5:46 pm

    Assalamualaikum,af pa mau tanya,bila seorang prmpuan yg sdah mlkukan kslhan bsar dngn mnjlekan kluarga sndri ataau sllu brbhong sma orng lain,dan sllu menyepelekan hak orng lain apa prempuan itu bsa d rubah,mskipun sdah d ksih ksmptaan smpai 3x v msih ttep, mhon pemasukannya pa,mkaasih, .wassalammualaikum

    Reply
    • Redaksi WanitaSalihah.Com

      30 March , 2016 at 2:12 am

      Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

      Satu hal yang wajib kita yakini, hidayah itu dari Allah. Kita wajib mengimani pula bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

      Kita melihat Umar, yang pernah berniat membunuh Rasulullah, wafat dalam kedudukan yang sangat mulia sebagai salah satu sahabat terbaik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

      Kita melihat Khalid, sang panglima kaum musyrikin dalam Perang Uhud, wafat dengan menorehkan jasa yang luar biasa bagi kaum muslimin dengan keislamannya.

      Kita melihat Hindun binti ‘Utbah, si wanita pemakan jantung Hamzah bin Abdul Muthalib, wafat dalam barisan sahabiyah yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.

      Belajar dari sejarah itu, mari kita bangun keyakinan bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Pertama, kita harus meyakini bahwa Allah Mahakuasa memberikan hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Kedua, kita harus bersabar dalam menasihati. Ketiga, iringi semuanya dengan doa yang tulus kepada Allah.

      Semoga Allah mewafatkan kita semua di atas Islam dan sunnah.

      Reply
  2. yanti

    6 April , 2016 at 8:12 am

    assalamialaikum , saya mau brtany , saya sudah 2 taun tinggl drumh mertua saya mreka tidak da yg mlakukan sholat lima waktu saat ramadhan pun mereka cuek , sayya tidak berani mnegurny , setiap sholat jumat pun bapa mertua cuek ph saya ikut berdosa sdangkan saya dan suami saya insaallah mlakukannya , lalu bgaimna org tua itu mendoakan kami sdangkan mreka mlakukakn kwajibanny saja tidak , waalaikumsallam warahmatulloh terimakasih

    Reply
    • WanitaSalihah.Com

      13 April , 2016 at 5:34 am

      @ Yanti
      wa’alaikumussalam warahmatullah,
      pertama kami sungguh sangat ikut prihatin dengan keadaan mertua Ukhti yang tidak shalat. Jelas meninggalkan shalat adalah termasuk dosa besar, bahkan sebagian ulama mengatakan hukumnya telah kafir (pelakunya telah keluar dari agama Islam) kami hanya dapat menasehati Ukhti agar nasehatilah mertua dengan tutur kata yang baik. Ajak suami untuk ikutserta menyadarkan orangtua tentang pentingnya shalat. Doakan mereka berdua diwaktu-waktu terkabulnya doa agar Allah bukakan hati mereka agar Allah limpahkan taufiq kepada keduanya mengerjakan perintah-perintah Allah dengan ketundukan dan kikhlasan.ingatkanlah tentang kematian, hari-hari di alam kubur, ingatkan tentang neraka dan siksa-siksa pedih bagi orang yang meninggalkan perintah Allah.
      Terakhir, semoga Allah memberikan kita semua keistiqomahan dan khusnul khatimah.aamiin

      Reply
  3. Ria Anggraini

    30 May , 2016 at 5:10 pm

    Assalamualaikum..
    Saya mau bertanya, suami saya ini anak angkat. Tetapi mertua saya tidak memberitahu status suami saya sampai sekarang. Apa yang harus saya lakukan, apakah saya hanya diam saja atau menegur mertua saya ? Hukum islamnya gimana ya ? Terima kasih
    Wassalamualaikum..

    Reply
    • WanitaSalihah.Com

      30 May , 2016 at 11:13 pm

      Wa’alaikumussalam,
      Jika suami Ukhti berstatus sebagai anak angkat itu berarti “mertua” Ukhti sekarang bukanlah mertua sebenarnya. Bapak mertua sekarang bukan mahram bagi Ukhti. Untuk itu kami pesan berhati-hati dalam menjaga muamalah dengan mereka. Misalnya tidak beerjabat tangan dengan bapak “mertua” dan tetap menutup aurat dengan sempurna dihadapannya.

      Jika bisa diketahui orangtua asli suami siapa, tentu lebih bagus. Karena itu dapat menjaga tali silatirahmi antara anak dan orangtua. Sebaiknya dibicarakan baik-baik dengan orangtua aangkat siapa orangtua suami Ukhti sebenarnya.
      Semoga Allah mudahkan urusan Ukhti dan keluarga.

      Reply
      • Ria Anggraini

        31 May , 2016 at 5:50 pm

        Amin Ya ALLAH
        Tinggal ibu mertua, bapak mertua uda meninggal 3 tahun yg lalu.
        Iya saya akan coba bicara dengan ibu mertua saya.
        Kalau untuk pernikahan saya dengan suami sah tidak karena tidak ada orang tua kandung dari suami ?
        Maaf, banyak nanya sayanya.
        Terima kasih

        Reply
  4. Anissa Hafshah

    7 August , 2016 at 2:08 pm

    Assalamu’alaikum ukhti saya mau bertanya, saya bukan seorang syarifah dan saya sedang menjalani ta’aruf dengan seorang syarif. Apakah benar jika seorang syarif menikahi non syarifah, non syarifah ini tidak dianggap sebagai keluarga sampai dia menghasilkan keturunan seorang syarif/syarifah?
    Terima kasih ukhti
    Wassalam

    Reply
    • WanitaSalihah.Com

      2 September , 2016 at 5:06 pm

      Wa’alaikumussalam,
      Maaf Ukhti kami tiddak tahu apa itu syarifah non syarifah. Tapi yang jelas Islam sangat menghormati nasab/keturunan. Bahkan seorang wanita dinikahi karena4 hal. Salah satunya Nabi shallallahu’alaihi wasallam sebutkan karena nasab.

      Reply
  5. Bunda Husna

    11 November , 2016 at 5:48 pm

    terima kasih infonya. semoga saya tidak termasuk kedalamnya. Aamiin

    Reply
  6. Wahyu Hair

    24 September , 2017 at 2:04 pm

    Assalaamu’alaykum ukhti
    Bagaimana jika sudah terlanjur menikahi wanita dengan karakter salah satu di atas. Bahkan sudah memiliki anak. Apakah jalan keluarnya???
    Syukron katsir

    Reply
    • WanitaSalihah.Com

      30 September , 2017 at 8:03 am

      Wa’alaikumussalam,

      Suami wajib mendidik istri dengan benar serta bersabar diatasnya.

      Reply

Leave a Reply to WanitaSalihah.Com Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.