6 Syarat Chatting Dengan Lawan Jenis


Syarat chatting dengan lawan jenis

Pertanyaan:

Bagaimanakah hukum mengobrol antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya melalui jaringan internet. Perlu diketahui dialog ini dilakukan dengan tulisan, bukan bicara secara langsung. Terima kasih.

Jawaban:

Jika komunikasi antara mereka memenuhi syarat-syarat berikut ini maka tidak masalah:

1. Hendaknya dialog tersebut membahas seputar pembahasan yang tujuannya menampakkan kebenaran dan menolak kebatilan.

2. Hendaknya dialog dilakukan dalam rangka belajar dan mengajarkan ilmu.
فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون
“Bertanyalah kepada ahlul dzikri jika kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya:17)

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu (agama) wajib bagi setiap muslim. (HR. Ibnu Majah; dinilai shahih oleh Al-Albani dari sahabat Anas, Ali, dan Abu Sa’id radhiallahu ‘anhum)

3. Hendaknya kedua pihak tidak keluar dari adab-adab Islam dalam menggunakan kalimat dan pemilihan ungkapan: bukan kalimat yang menimbulkan keraguan atau bukan pula kata-kata jorok, sebagaimana yang diucapakan kebanyakan pengikut hawa nafsu dan syahwat.

4. Hendaknya dialog tersebut tidak menimbulkan mudarat bagi Islam dan kaum muslimin, tetapi sebaliknya bisa menolong mereka. Agar kaum muslimin belajar tentang agamanya dengan metode baru. Sebagaimana orang-orang kafir mencurahkan waktu-waktu mereka untuk menyebarkan kebatilan, seorang muslim sudah sepantasnya mengerahkan segenap kesungguhannya untuk menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan.

5. Hendaknya keduanya percaya diri untuk tetap di atas kebenaran. Jangan sampai salah satu dari keduanya melampui batas sehingga dialog tersebut untuk membela diri (bukan membela kebenaran, pen.), karena pembelaan diri bisa menutupi kebenaran dan membela hawa nafsu. Kita berlindung kepada Allah dari hawa nafsu yang senantiasa memerintahkan kepada kejelekan.

6. Hendaknya dialog tersebut melalui media umum yang diikuti oleh sejumlah orang, bukan dialog menyepi (khusus mereka berdua saja) tanpa ada kehadiran pihak lain; karena ngobrol berdua-dua an dengan lawan jenis merupakan salah satu pintu dari sekian banyak pintu pembuka fitnah.

Jika dialog tersebut memenuhi syarat-syarat di atas dan berlangsung tanpa melihat atau ngobrol tatap muka secara langsung seperti yang dikatakan penanya, maka (dialog tersebut, pen.) tidak apa-apa dilakukan. Meskipun yang lebih utama adalah meninggalkannya dan menutup celah fitnah ini, karena terkadang perbuatan ini menyeret manusia jatuh pada perkara yang dilarang. Adapun setan mengalir di tubuh anak Adam di tempat aliran darah.
Wallahu a’lam.

Sumber: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=1759

***

Penerjemah: Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel WanitaSalihah.Com

السؤال
ما هو حكم حوار الرجل والمرأة الأجنبيين عن طريق شبكة الإنترنت علما بأن الحوار يتم عن طريق الطباعة لا الكلام المباشر؟. وشكرا
الإجابــة
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه وسلم أما بعد:

فإن كان هذا الحوار يدور بينهما وفق الضوابط الشرعية فلا حرج فيه شرعاً وهي:
1/ يكون الحوار دائراً حول إظهار حق، أو إبطال باطل.
2/ يكون من باب تعليم العلم وتعلمه: (فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون) [الأنبياء: 7] وقال صلى الله عليه وسلم: “طلب العلم فريضة على كل مسلم” [صححه الألباني عن أنس وعلي وأبي سعيد رضي الله عنهم].
3/ أن لا يخرجا عن دائرة آداب الإسلام في استعمال الألفاظ واختيار التعابير غير المريبة أو المستكرهة الممقوتة كما هو شأن كثير من أهل الأهواء والشهوات.
4/ أن لا يكون الحوار مضراً بالإسلام والمسلمين، بل عوناً لهم، ليتعلموا دينهم عن طريق القنوات الجديدة فكما أن الكفار يصرفون أوقاتهم لنشر الباطل فإن المسلم يصرف كل جهوده في سبيل نشر الفضيلة والخير والصلاح.
5/ أن يكون بينهما ثقة بالنفس للوقوف عند ثبوت الحق لا يتجاوزه أحدهما انتصارا للنفس، فإن ذلك يؤدي إلى طمس الحقائق وركوب الهوى والعياذ بالله من شرور النفس الأمارة بالسوء.
6/ أن يكون الحوار عبر ساحات عامة يشارك فيها جمع من الناس، وليس حواراً خاصاً بين الرجل والمرأة لا يطلع عليه غيرهما، فإن هذا باب من أبواب الفتنة،

فإذا توافر في الحوار هذه الأصول، وكان جارياً كما ذكر السائل من عدم الرؤية والخطاب المباشر، فلا حرج فيه، والأولى ترك ذلك وسد هذا الباب، لأنه قد يجر الإنسان إلى المحرم، فالشيطان يجري من ابن آدم مجرى الدم. والله أعلم

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.