Apa Saja Aurat yang Boleh Ditampakkan oleh Wanita di Hadapan Mahramnya? Pertanyaan: Apa saja aurat yang boleh ditampakkan oleh wanita di hadapan mahramnya? Jawaban: – Lengan – Betis. – Lutut. – Kepala. – Wajah. Lima anggota tubuh ini boleh ditampakkan dihadapan mahram. Namun, bukan berarti seorang wanita dengan sengaja memakai baju sebatas lutut atau berlengan pendek. Tidak demikian. Seorang wanita tetap diwajibkan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh anggota tubuhnya. Akan tetapi, jika seandainya dia ingin menyingkap lengannya karena sibuk sedangkan saat itu di sekitarnya ada wanita lain atau ada mahramnya, maka tidak masalah. Atau dia mengangkat rok karena sebuah alasan hingga tampaklah betisnya sementara di sekitarnya ada mahramnya atau ada wanita lain, maka tidak masalah. Oleh sebab itu, kita wajib membedakan antara hukum pakaian dan hukum bagian tubuh yang boleh tampak di depan mahram. Pakaian wanita harus menutupi seluruh auratnya. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi keringanan bagi wanita untuk memanjangkan pakaian mereka sejengkal sampai tanah, agar dua telapak kaki mereka tidak terlihat. Para wanita tersebut berkata, “Wahai Rasulullah, kalau demikian, telapak kaki kami tetap akan terlihat.” Kemudian beliau memperbolehkan para wanita memanjangkan ujung pakaiannya sebanyak satu dziro’ (hasta). Demikian ini menunjukkan bahwa pakaian itu memiliki hukum tersendiri, sedangkan (bagian tubuh) yang terlihat memiliki hukum tersendiri. Sumber: Fatwa Syaikh ‘Utsaimin dalam Liqa’ Bab Al-Maftuh, liqa’ ke-169. Diterjemahkan oleh Tim Penerjemah WanitaSalihah.Com Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits. *** Catatan Redaksi: – Satu jengkal: Panjang dari ujung jari kelingking sampai ujung ibu jari. – Satu dziro’: Panjang dari ujung jari sampai siku. – Siapa saja mahram kita, bisa kita simak pada artikel Pakai Jilbab di Luar Rumah, Lepas Jilbab di Dalam Rumah, Sudah Benarkah? – Dihadapan suami, wanita tidak ada batasan auratnya. Artikel WanitaSalihah.Com ما الذي يجوز للمرأة أن تكشفه عند محارمها؟ الجواب : الذراع والساق والركبة والرأس والوجه كل هذا جائز ، لكن ليس معنى هذا: أن تتخذ المرأة ثياباً تكون إلى الركبة أو إلى المرفق، لا، لابد أن تتخذ ثياباً ساترة واقية، لكن لو قدر أنها كشفت عن ذراعيها لشغل ما، وحولها نساء أو محارم فلا بأس، أو رفعت ثوبها لسبب وظهر ساقها وعندها محارم أو نساء فلا بأس، ولهذا يجب أن نعرف الفرق بين اللباس وبين ما يمكن أن يرى؛ لابد أن يكون لباس المرأة واقيا ساترا حتى إن الرسول عليه الصلاة والسلام لما أذن للنساء أن يرخين ثيابهن شبراً إلى الأرض من أجل أن تستتر الأقدام قالوا: يا رسول الله! إذاً: تنكشف أقدامنا، فأذن لهن أن يرخينه إلى ذراع، وهذا يدل على أن اللباس شيء والنظر شيء آخر .. الشيخ ابن عثيمين لقاء الباب المفتوح لقاء رقم(169 ) May 30, 2015 by WanitaSalihah 0 comments 8758 viewson Fiqih, Ruang Wanita Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Aurat wanita, aurat wanita di hadapan mahram, Batasan aurat wanita Next: Antara Syiah, Yahudi dan Nashrani Previous: Allah Pun Cemburu