Adab, Aklak, dan Doa

Merengek dan Merendahlah Saat Berdoa!

Merengek dan Merendahlah Saat Berdoa!

الإلحاح (ilhah) artinya merengek, merajuk, memelas. Itulah yang dilakukan oleh para nabi ketika mereka berdoa. Perkataan Nabi Zakariya ‘alaihissalam, قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ وَهَنَ الۡعَظۡمُ مِنِّىۡ وَاشۡتَعَلَ الرَّاۡسُ شَيۡبًا وَّلَمۡ اَكُنۡۢ بِدُعَآٮِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا‏ ٤ وَاِنِّىۡ خِفۡتُ الۡمَوَالِىَ مِنۡ وَّرَآءِىۡ وَكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا فَهَبۡ لِىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ وَلِيًّا ۙ‏ ٥ “Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh

Jangan Curang! (Bagian-2: Bentuk-Bentuk Lain Mengurangi Timbangan)

Jangan Curang! (Bagian-2: Bentuk-Bentuk Lain Mengurangi Timbangan)

Bentuk-Bentuk Lain Mengurangi Timbangan Para ulama menyebutkan bahwa apa yang disebutkan Allah tentang mengurangi takaran dan timbangan ini merupakan contoh dan bukan merupakan batasan. Artinya, hal ini dapat dianalogikan atau dikaitkan dengan permasalahan lainnya. Bentuk Pertama: Menilai Seseorang Ketika seseorang membenci orang lain, ia hanya menyebutkan keburukannya tanpa menyebutkan kebaikannya. Orang seperti ini takarannya tidak

Jangan Curang! (Bagian-1)

Jangan Curang! (Bagian-1)

  الَّذِينَ إِذَا أَكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (۲) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (۳) “(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al-Muthaffifin: 2-3) Penjelasan Ayat Para ulama menyebutkan perbuatan curang ini merupakan salah satu contoh perkara yang dianggap


Keutamaan Hadir di dalam Majelis Ilmu Agama

Keutamaan Hadir di dalam Majelis Ilmu Agama

Wahai saudariku Muslimah, jika kita menyadari rahmat dan ketenangan yang menaungi majelis-majelis ilmu syar’i dan halaqah dzikir, niscaya kita akan sangat antusias untuk menyelenggarakannya, menghadirinya, dan memperbanyaknya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ: لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ “Tidaklah suatu kaum duduk untuk

Doa Adalah Obat yang Paling Bermanfaat

Doa Adalah Obat yang Paling Bermanfaat

Doa itu termasuk obat yang paling bermanfaat. Musuh dari penyakit , dari bala’, dari hal-hal buruk yang menimpa. Melawannya dan berhadapan dengannya. Mencegah jangan sampai bala’ tersebut turun menimpa. Jika sudah menimpa, maka agar bisa diangkat bala’ tersebut . Atau agar meringankannya. Dan doa adalah silaahul mu’min (senjata orang beriman). Perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah ini

Cari Muka Sama Allah

Cari Muka Sama Allah

Banyak orang yang memperhatikan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan manusia, hingga muncul istilah: seni berinteraksi dengan sesama. Ternyata ada yang lebih penting untuk kita perhatikan, yaitu bagaimana kita berinteraksi dengan Allah. Barang siapa yang interaksinya dengan Allah baik, maka Allah akan mudahkan dia untuk menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. Sufyan bin ‘Uyainah pernah berkata,


Daging Ulama Beracun

Daging Ulama Beracun

اعلم يا أخي وفقنا الله و إياك لمرضاته و جعلنا ممن يخشاه و يتقيه حق تقاته أن لحوم العلماء مسمومة و عادة الله في هتك أستار منتقصيهم معلومة و أن من أطلق لسانه في العلماء بالثلب بلاه الله قبل موته حتى لو اختلف العلماء, العالم مع العالم قد يحصل تحريش أو تشويش, و يكون هذا

Berbaktilah Secara Langsung Kepada Orang Tua

Berbaktilah Secara Langsung Kepada Orang Tua

Al-Allamah Ibnu ‘Ustaimin rahimahullah berkata, Kewajiban berbuat baik kepada orang tua berdasarkan firman Allah Ta’ala, وبالوالدين إحسانا “Kepada orang tua hendaknya berbuat baik”. Akan tetapi ungkapan Al-Quran menggunakan kalimat wabilwaalidaini (menggunakan huruf jar ba). Allah Ta’ala tidak berkata,wailalwaalidaini (menggunakan huruf jar ila), karena yang Allah tuntut adalah seorang anak secara langsung berbuat baik dan berbakti

Pantas Saja Beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam Begitu Dermawan

Pantas Saja Beliau Shalallahu ‘alaihi wa Sallam Begitu Dermawan

Syaikh Abdul Muhsin Al Qasim ketika mensyarah Ushul Tsalatsah berkata tentang Nasab Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau adalah anak dari Abdullah. Beliau shallaallahu alaihi wasallam belum pernah melihat bapaknya. Abdullah meninggal ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam berada di perut ibunya. Karena itu Allah Ta’ala berfirman, أَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيمٗا فَـَٔاوَىٰ “Bukankah Dia mendapatimu sebagai


Selalu Meminta Tolong Kepada Allah (Istianah) Untuk Melakukan Amal Ibadah

Selalu Meminta Tolong Kepada Allah (Istianah) Untuk Melakukan Amal Ibadah

Pernahkah kita berniat melakukan ibadah dengan tulus, tapi ternyata ibadah tersebut tidak jadi kita lakukan atau banyak rintangan dan halangan? Ternyata dalam beribadah pun kita diperintahkan untuk beristianah (meminta pertolongan) kepada Allah. Syaikh Muhammad ibn Abdul Muhsin berkata, والإستعانة هي الجسر الموصل الى الله عز وجل فلا يكون الشخص مؤديا أي عبادة حتى يسير في

Pengaruh Dosa

Pengaruh Dosa

Dosa memiliki pengaruh besar terhadap hati, bahkan musibah bagi hati. Diantara bentuk musibah, bahwasanya orang yang melakukan satu dosa, Allah menghukumnya dengan cara; menjadi mampu baginya melakukan dosa-dosa yang lain. . فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ . وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ “Serta mendustakan (pahala) yang terbaik. Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan).” (Qs. Al Lail: 9-10)  

Doa agar Hati Bersatu di Atas Kebenaran (Bagian-1)

Doa agar Hati Bersatu di Atas Kebenaran (Bagian-1)

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا Allaahumma allif bayna quluubinaa wa ashlih dzaata bayninaa wahdinaa