Mengapa Ali Tidak Menyelisihi Abu Bakar dan Umar Ketika Ali radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, kami tidak mendapatinya menyelisihi Khulafaur Rasyidin sebelumnya. Ia tidak mengeluarkan kepada manusia Quran selain Quran yang ada pada mereka, dan tidak mengingkari seorang pun dari mereka sedikitpun. Bahkan diriwayatkan secara mutawatir perkataannya di atas mimbar, ”Sebaik-baik umat ini setelah Nabi mereka adalah Abu Bakar dan Umar.” ia tidak mensyariatkan kawin mut’ah, tidak mewajibkan haji tamattu’ kepada manusia, tidak memaklumatkan hayya ’ala khair al ’amal dalam adzan, dan tidak pula menghapus ash shalatu khair min an-naum. Seandainya Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ’anhuma adalah kafir, yang telah merampas khilafah darinya –sebagaimana yang mereka (Syiah) sangka- lalu mengapa ia tidak menerangkan hal itu, padahal tampuk kekuasaan berada di tangannya?! Justru kita dapati sebaliknya, yaitu pujian dan sanjungan terhadap keduanya. Orang syiah harus mengatakan, ia (Ali) telah menghianati umat dan tidak menjelaskan hal itu kepada mereka. Tidak mungkin Ali radhiyallahu ’anhu demikian. — Disalin dari buku Menimbang Ajaran Syiah 188 Pertanyaan Kritis, karya Sulaiman bin Shalih al Kharasyi April 1, 2015 by WanitaSalihah 0 comments 4765 viewson Jalan Hidup Share this post Facebook Twitter Google plus Pinterest Linkedin Mail this article Print this article Tags: Ajaran Syiah, Aqidah Syiah, Imam Ali, kesesatan syiah, Syiah, Syiah bukan Islam, Syiah mengkafirkan sahabat Next: Ramadan Dua Bulan Lagi Insya Allah, Apa yang Sudah Kita Siapkan? Previous: Hukum Darah yang Keluar Ketika Melahirkan dan Keguguran