Mengapa Ali Tidak Menyelisihi Abu Bakar dan Umar


Ketika Ali radhiyallahu ‘anhu menjadi khalifah, kami tidak mendapatinya menyelisihi Khulafaur Rasyidin sebelumnya. Ia tidak mengeluarkan kepada manusia Quran selain Quran yang ada pada mereka, dan tidak mengingkari seorang pun dari mereka sedikitpun. Bahkan diriwayatkan secara mutawatir perkataannya di atas mimbar, ”Sebaik-baik umat ini setelah Nabi mereka adalah Abu Bakar dan Umar.” ia tidak mensyariatkan kawin mut’ah, tidak mewajibkan haji tamattu’ kepada manusia, tidak memaklumatkan hayya ’ala khair al ’amal dalam adzan, dan tidak pula menghapus ash shalatu khair min an-naum.

Seandainya Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ’anhuma adalah kafir, yang telah merampas khilafah darinya –sebagaimana yang mereka (Syiah) sangka- lalu mengapa ia tidak menerangkan hal itu, padahal tampuk kekuasaan berada di tangannya?! Justru kita dapati sebaliknya, yaitu pujian dan sanjungan terhadap keduanya.

Orang syiah harus mengatakan, ia (Ali) telah menghianati umat dan tidak menjelaskan hal itu kepada mereka. Tidak mungkin Ali radhiyallahu ’anhu demikian.

Disalin dari buku Menimbang Ajaran Syiah 188 Pertanyaan Kritis, karya Sulaiman bin Shalih al Kharasyi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.